Bisnis.com, MALANG - PDAM Kota Malang membutuhkan investasi sedikitnya Rp130 miliar untuk mencapai cakupan layanan 100% pada 2017 yang akan dipenuhi dari bantuan pemerintah pusat, Pemkot Malang, dan dana internal perusahaan.
Direktur Utama PDAM Kota Malang M. Jemianto mengatakan investasi pembangunan tandon air agar tekanan air bisa terjaga baik dan ditribusinya lancar. Kebutuhan tandon air baru mencapai sekitar 11 unit, sedangkan jumlah tandon eksisting sekitar 11 unit.
“Kebutuhan investasi yang paling banyak untuk pengadaan dan pemasangan pipa,” kata Jemianto di Malang, Rabu (8/7/2015).
Pengadaan dan pemasangan pipa untuk memenuhi cakupan layanan 100%, sepanjang 200 km. Pengerjaan pemasangan cukup rumit karena kebanyakan pipa lewat di kawasan terbangun sehingga biayanya tinggi.
Pendanaan investasi untuk mencapai target cakupan layanan air minum 100% itu, katanya, akan dipenuhi dari tiga sumber, yakni pemerintah pusat lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), penyertaan modal dari Pemkot Malang, dan dana internal perusahaan.
Kebutuhan riil investasi untuk pembangunan tandon dan pemasangan pipa, masih dihitung KPU PR. Yang jelas, sudah ada komitmen dari Pemkot Malang untuk menyertakan dana sebesar Rp24 miliar yang direalisasikan selama tiga tahun.
Adapun dana internal PDAM, sebesar Rp46 miliar yang sebagian dipenuhi dari utang bank. “Tapi proporsi pinjaman dari bank kecil, bila dibandingkan dengan dana internal PDAM. Hanya sekitar 10%,” ujarnya.