Bisnis.com, SEMARANG - Badan Penanaman Modal Daerah Jawa Tengah tahun ini membidik pertumbuhan nilai investasi di wilayah ini senilai Rp145 triliun atau meningkat 18% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.
Kepala BPMD Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan pertumbuhan investasi ini didorong adanya relokasi pabrik baru, terutama manufaktur, industri padat karya, baik industri tekstil, dan sepatu.
Secara keseluruhan, ujarnya, industri pengolahan seperti makanan dan minuman masih menjadi incaran pelaku usaha untuk mendirikan perusahaan di Jateng.
"Berikutnya, kepeminatan investor yakni pada industri tekstil, industri telekomunikasi dan lainnya," katanya Jumat (3/7/2015).
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Jateng Frans Kongi menyatakan industri pengolahan di wilayah ini cukup beragam mulai dari pengolahan ikan, pengolahan mamin, industri pengolahan tembakau dan industri serupa.
Frans meminta pemerintah untuk turut memacu pertumbuhan dengan regulasi yang proinvestasi. “Jangan sampai pengusaha dipusingkan dengan aturan yang berbelit, contohnya soal perizinan terlalu lama dan sulit,” paparnya. []