Bisnis.com, PEKANBARU—Provinsi Riau mengalami inflasi 0,70% pada Juni 2015 karena naiknya harga bahan pokok dan makanan saat awal Ramadan.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Riau Mawardi Arsyad mengatakan bahan pokok yang naik itu antara lain cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras, daging sapi dan sebagainya. BPS juga mendata, selama Semester I/2015 Provinsi Riau mengalami inflasi 0,69%.
“Kelompok bahan makanan mengalami inflasi 2,08%. Selain itu, yang memberikan andil terbesar adalah makanan jadi, minuman dan rokok yang mengalami inflasi 0,73%,” kata Mawardi, Rabu (01/07/2015).
Mawardi mengatakan wajar saja bila bahan pokok serta makanan jadi dan barang-barang lainnya mengalami inflasi. Karena pedagang melakukan spekulan harga untuk menyambut Lebaran. Kelompok sandang juga ikut naik 0,23%.
“Kalau harga sandang naik, masyarakat tetap konsumtif. Karena permintaan sandang tinggi menjelang Lebaran ini,” katanya.
Biasanya, kenaikan harga bahan pokok terjadi karena proses pendistribusian yang tidak lancar.
Hampir seluruh bahan pokok yang dipasok di Provinsi Riau mengalami proses pendistribusian yang panjang.
Bahan pokok umumnya didatangkan dari Sumatra Barat dan Sumatra Utara karena Riau bukan daerah produsen.
BPS memprediksi Provinsi Riau akan mengalami deflasi di sepanjang Juli 2015.
Mawardi mengatakan harga bahan pokok, makanan jadi serta kelompok sandang cenderung turun setelah Lebaran nanti.
“Kalau Juli ini, kemungkinan akan deflasi. Setelah Lebaran, harga cenderung turun karena permintaan yang sedikit,” sambungnya.