Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stabilkan Pasokan, Tabung Gas Elpiji Dijual di SPBU

PT Pertamina Riau menjual gas elpiji bersubsidi di 40 SPBU agar pasokan stabil selama Ramadan.
PT Pertamina Riau menjual gas elpiji bersubsidi di 40 SPBU agar pasokan stabil selama Ramadan./Antara
PT Pertamina Riau menjual gas elpiji bersubsidi di 40 SPBU agar pasokan stabil selama Ramadan./Antara

Bisnis.com, PEKANBARU — PT Pertamina Riau menjual gas elpiji bersubsidi di 40 SPBU agar pasokan stabil selama Ramadan.

Sales Executive LPG V Pertamina Riau Mahfud Nadyo mengatakan penjualan di SPBU sangat efektif sebagai stabilitator karena dinilai strategis. Hal itu bisa mengantisipasi gejolak harga karena besarnya permintaan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
“Jika warga di ibu kota Provinsi Riau membutuhkan elpiji subsidi tiga kilogram dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp16.000 per tabung, maka bisa datang langsung ke SPBU terdekat,” katanya.
Penyaluran elpiji subsidi tiga kilogram di Riau berkisar antara 110 sampai 112 ribu tabung per hari oleh sekitar 2.500 unit pangkalan dari 73 agen perusahaan. Pertamina menambah pasokan elpiji melon sebanyak 36.000 tabung gas untuk mengantisipasi kelangkaan pada Ramadan.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru menyatakan pasokan elpiji subsidi 3 kg di wilayah tersebut telah mencapai 486.000 tabung per bulan. Dengan penambahan itu diperkirakan kebutuhan elpiji tabung kilogram di Pekanbaru tidak lagi jadi masalah, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
Namun demikian, masih  ada penyelewengan disistem distribusi tabung melon ini pada ibu kota Provinsi Riau. Dinas juga tidak main-masin dalam melakukan pengawasan pendistribusian tabung gas ini.  Dinas telah mencabut tujuh izin pangkalan nakal.
"Modus pangkalan itu, tabung gas ditimbun atau disimpan. Kemduain dijual jauh di atas harga HET," ujar Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Mas Irba Sulaiman.
Mahfud Nadyo menegaskan setiap 2.500 pangkalan gas elpiji subsidi 3 kilogram wajib memasang tanda tulisan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang mudah dibaca konsumen. Hal itu bertujuan agar pangkalan tidak melakukan spekulan harga.
"Pangkalan wajib cantumkan HET. Bila ada pangkalan yang tidak cantumkan HET, maka beri tahu kami dan biar kami (Pertamina) enak bertindak," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper