Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengajukan PNM, Krakatau Steel Enggan Jelaskan Untuk Apa

PT Krakatau Steel Tbk., Badan Usaha Milik Negera, yang mengajukan Penyertaan Modal Negara senilai Rp1,5 triliun dalam bentuk PMN tunai dan Rp956,49 miliar non-tunai dalam APBN 2016 enggan menjelaskan peruntukan dana tersebut.
Seremoni Pengapalan Perdana Produk DRI PT Meratus Jaya Iron & Steel ke PT Krakatau Steel (Persero) Tbk/meratus
Seremoni Pengapalan Perdana Produk DRI PT Meratus Jaya Iron & Steel ke PT Krakatau Steel (Persero) Tbk/meratus

Bisnis.com, JAKARTA - PT Krakatau Steel Tbk., Badan Usaha Milik Negera, yang mengajukan Penyertaan Modal Negara senilai Rp1,5 triliun dalam bentuk PMN tunai dan Rp956,49 miliar non-tunai dalam APBN 2016 enggan menjelaskan peruntukan dana tersebut.

Sukandar, Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk. ketika ditanya oleh sejumlah wartawan akan digunakan untuk apa dana PMN yang diminta kepada Kementerian BUMN itu memilih menghindar menanggapi pertanyaan.  "Belum, belum belum. Nanti saja kalau sudah," ujarnya sambil berlalu, Jumat (26/6/2015).

Menurutnya catatan Bisnis.com, sebanyak 29 BUMN meminta Penyertaan Modal Negara senilai Rp43,12 triliun dalam Rancangan APBN 2016 yang kini sedang disusun oleh  pemerintah.

Berdasarkan salinan surat Kementerian BUMN yang diperolehBisnis, PMN itu terdiri dari PMN tunai Rp39,45 triliun untuk 25 BUMN dan PMN non-tunai Rp3,67 triliun untuk 8 BUMN.  Sebanyak 3 perusahaan pelat merah meminta PMN tunai dan non-tunai sekaligus.

Sejumlah perusahaan telah mengungkapkan keinginannya mengajukan PMN pada tahun ini.Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Perbowo pernah mengungkapkan PMN itu bakal digunakan untuk pendanaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Sementara itu, Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman pernah mengatakan perseroan ingin mengajukan PMN untuk keperluan pendanaan proyek tol Trans Sumatera.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper