Bisnis.com, Jakarta—Setelah diresmikan pada 22 Mei 2015 oleh Presiden Joko Widodo, 30 unit kapal telah bersandar di Terminal Teluk Lamong, Surabaya.
Direktur Operasional dan Teknik Agung Kresno Sarwono mengatakan setidaknya ada satu unit kapal yang memanfaatkan Terminal Teluk Lamong hingga saat ini.
Dia menyebutkan ada dua perusahaan pelayaran internasional yang akan masuk pada akhir Juli nanti. Menurutnya, hal itu merupakan bukti bahwa Terminal Teluk Lamong menciptakan arus perdagangan yang dilirik pasar global. Saat ini, produktivitas bongkar muat telah mencapai 10.000 TEUs per bulan.
“Dengan adanya Teluk Lamong itu meng-create perdagangan berkembang. Orang telah melirik dan kemudian menambah rute-rute pelayaran baru,” kata Agung usai menghadiri 13th Asean Port & Shipping di Jakarta, Kamis (25/6/2015).
Terminal Teluk Lamong juga mampu mengefisienkan waktu dwelling time pada post clearance dengan pengurangan satu hari prosesnya dengan sistem online.
Dia menuturkan setelah dokumen lengkap dan mendapatkan persetujuan dari Bea Cukai, Delivery Order (DO) oleh perusahaan pelayaran akan disampaikan secara online begitu pula dengan pembayarannya.
“Teluk Lamong dengan 24/7, begitu bea cukai selesai, DO selesai, dia [pelayaran] langsung bisa minta job order untuk pengeluaran kontainer tanpa harus datang ke terminal,” ujarnya.