Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI PENERBANGAN: Risiko MERS Lebih Besar Ketimbang Nilai Tukar dan BBM

Middle East Respiratory Syndrome (MERS) menjadi risiko terbesar yang dihadapi industri penerbangan, melampaui risiko yang datang dari nilai tukar dan bahan bakar.
Penyebaran MERS di Korea Selatan yang dimulai bulan lalu tercatat menyerang 166 orang dan menewaskan 24 orang. . /reuters
Penyebaran MERS di Korea Selatan yang dimulai bulan lalu tercatat menyerang 166 orang dan menewaskan 24 orang. . /reuters

Bisnis.com, PARIS - Middle East Respiratory Syndrome (MERS) menjadi risiko terbesar yang dihadapi industri penerbangan, melampaui risiko yang datang dari nilai tukar dan bahan bakar.

‎Penyebaran MERS di Korea Selatan yang dimulai bulan lalu tercatat menyerang 166 orang dan menewaskan 24 orang.‎

"Maskapai membatalkan sejumlah penerbangan ke China, Korea, Taiwan. Kami berharap bisa menyelesaikannya dengan cepat. Dunia sudah belajar dari SARS," kata Kepala Eksekutif BOC Aviation Robert Martin, Sabtu (20/6/2015).

Sementara itu saham maskapai-maaskapai dan pengelola hotel Thailand anjlok pascapemerintah setempat mengonfirmasi kasus MERS pertama di negara itu.‎ Kasus di Thailand bisa memicu kepanikan di Asia seperti kasus SARS pada 2002-2003.

"Hal ini telah menjadi risiko nomor satu pada beberapa minggu terakhir," kata Martin. Dia menuturkan para penumpang t‎akut dan khawatir atas peristiwa tersebut. Terlebih, isu ini dengan cepat menyebar.

Asosiasi Bandara Internasional memperkirakan maskapai Asia Pasifik akan kehilangan 8% lalu lintas penerbangannya secara year-on-year dan menggerus pendapatan hingga US$6 miliar. []


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper