Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Listrik Biogas Akan Diatur dalam US$

Pemerintah berencana merevisi tarif feed in penjualan listrik dari pembangkit listrik tenaga biogas dan biomassa menjadi satuan dolar Amerika Serikat dari posisi saat ini yakni rupiah.
Listrik/Ilustrasi
Listrik/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah berencana merevisi tarif feed in penjualan listrik dari pembangkit listrik tenaga biogas dan biomassa menjadi satuan dolar Amerika Serikat dari posisi saat ini yakni rupiah.

Tarif feed in yang dimaksud adalah tarif penjualan listrik oleh perusahaan pembangkit llistrik tenaga biogas dan biomassa kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan penggantian acuan menjadi mata uang negara Paman Sam dilakukan karena umumnya nilai investasi pembangunan PLT biogas dihitung berdasarkan mata uang tersebut.

“Acuannya dolar, tapi nanti transaksinya tetap menggunakan rupiah agar tidak menyalahi aturan Bank Indonesia,” ujarnya, Kamis (18/6/2015).

Rida menambahkan, tarif feed in akan diatur dalam US$ guna menghindari dampak buruk fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Selain itu, revisi tarif juga dilakukan untuk menghalau dampak depresiasi nilai tukar rupiah yang menggerus pendapatan operator pembangkit listrik tenaga biogas.

Revisi tarif feed in biogas, lanjutnya, merupakan bagian dari rencana revisi tarif listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik alternatif. Selain biogas, tarif yang akan direvisi meliputi tarif listrik PLT mikrohidro dan PLT sampah kota.

“Semua akan diperbaiki,” katanya.

Rida mengakui saat ini pengembangan pembangkit listrik berbahan dasar selain energi fosil masih terhambat oleh nilai keekonomisan yang belum sesuai. Oleh karena itu, pihaknya berupaya menyiapkan sejumlah insentif dan disinsentif guna mendorong pengembangan energi alternatif


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper