Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian mengajukan tambahan anggaran dalam APBN 2016 senilai Rp2,35 triliun dari pagu indikatif sebelumnya yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan senilai Rp3,9 triliun.
Saleh Husin, Menteri Perindustrian, mengatakan tambahan anggaran ini dibutuhkan untuk menjalankan sembilan program tambahan seperti pembangunan fasilitas dan pengembangan kawasan industri, penumbuhan wirausaha baru industri menengah dan lainnya.
Sebelumnya sesuai Surat Menteri Keuangan No. 228/MK.02/2015 tentang Pagu Indikatif dan Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016 anggaran Kemenperin hanya Rp3,9 triliun, maka dengan tambahan ini menjadi Rp6,25 triliun, ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa (9/6/2015).
Pagu indikatif yang ditetapkan oleh Kemenkeu tersebut, menurutnya bersumber dari rupiah murni senilai Rp3,08 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp198,98 miliar dengan alokasi belanja pegawai senilai Rp634,67 triliun, operasional Rp188,37 miliar dan non-operasional Rp3,09 triliun.
Anggaran ini akan digunakan untuk 10 program, seperti penumbuhan dan pengembangan industri logam, kimia, tekstil, dan aneka senilai Rp302,7 miliar, penumbuhan pengembangan industri berbasis agro senilai Rp245,75 miliar.
Kemudian, program penumbuhan dan pengembangan industri alat transportasi, mesin, elektronika, dan alat pertahanan senilai Rp231,05 miliar, penumbuhan pengembangan industri kecil dan menengah senilai Rp529,66 miliar, penumbuhan dan pengembangan perwilayahan persebaran industri Rp652,99 miliar.
Menurutnya, pada 2016 Kemenperin telah menyusun 16 program prioritas pembangunan yaitu pembangunan buffer stock bahan baku kapas di Jawa Barat dan buffer stock kulit di Jawa Timur, revitalisasi perusahaan tekstil dan aneka, pembangunan lima unit technopark.
Selain itu, pada tahun depan Kemenpeerin akan menyusun front end engineering design (FEED) satu unit pabrik methanol berbasis gasifikasi batu bara dengan kapasitas 500.000 ton per tahun, penyususnan detail engineering design pabrik paracetamol kapasitas 10.000 ton per tahun, amoxicillin kapasitas 750 ton per tahun, garam farmasi 6.000 ton per tahun, dextrose for infusion 6.000 ton per tahun dan lainnya.