Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat memprioritaskan pembebasan lahan terowongan Balingka di Kabupaten Agam untuk mengurai kemacetan jalur Padang-Bukittinggi tahun ini.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan pemerintah setempat mempercepat proses pembebasan lahan untuk pembangunan terowongan Balingka sepanjang 1,1 kilometer sebagai jalur alternatif menuju kota wisata tersebut.
"Lebih mudah proses pembebasan lahannya. Fokus kami tahun ini itu [pembebasan lahan] dulu. Kalau jadi, jalur ini akan jadi terowongan pertama di Indonesia," katanya, Kamis (4/6/2015).
Dia mengatakan rencana pembangunan terowongan yang menghubungkan Kota Padang melalui jalur Malalak, Kabupaten Padang Pariaman menuju Kota Bukittinggi dengan melewati objek wisata Ngarai Sianok sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu.
Namun, pembangunan fisik terowongan plus jembatan 600 meter baru akan dilaksanakan tahun depan setelah anggaran pembangunan disetujui pemerintah dalam APBN 2016.
Irwan menyebutkan jalur itu direncanakan untuk mengurai kemacetan Padang-Bukittinggi. Karena kemacetan di jalan raya Padang-Bukittinggi bisa mencapai 4 jam 5 jam di hari libur. Bahkan kemacetan bisa lebih panjang saat Lebaran dan Tahun Baru, karena hanya ada satu jalan di rute tersebut.
Selain itu, kehadiran terowongan Balingka juga menjadi alternatif wisata konstruksi, yang melengkapi model konstruksi di Sumbar. Sebab,sebelumnya, juga sudah dibangun fly over Kelok Sembilan rute Bukittinggi-Pekanbaru.
Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hediyanto Hosaini mengungkapkan pembangunan terowongan dan jembatan Balingka masih harus menunggu keputusan menteri keuangan soal anggaran.
"Desainnya sudah selesai, FS [feasibility study] juga. tinggal persetujuan untuk dianggarkan di APBN tahun depan," katanya.
Jika rencana pembangunan itu sudah masuk program multiyears pemerintah, pembangunan fisik diperkirakan dimulai pertengahan 2016. Saat ini, pemerintah mendorong daerah mempercepat proses pembebasan lahan, sehingga ketika anggaran disetujui, rencana pembangunan itu tidak lagi terhambat persoalan lahan.
Hediyanto menyebutkan desain terowongan dan jembatan Balingka yang akan melewati Ngarai Sianok merupakan hasil karya anak negeri. Dia meyakini proyek infrastruktur terowongan itu sekelas dengan jembatan Kelok Sembilan.