Bisnis.com, CIREBON -- Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Kementerian ESDM tidak merekomendasikan pembangunan jembatan Selat Sunda yang akan menghubungkan Jawa dan Sumatera.
Riza Rahadiawan, Kasubdit Sarana Litbang P3GL mengatakan pembangunan jembatan Selat Sunda yang berada di atas Pulau Sangiang berbahaya tidak hanya bagi lingkungan tetapi juga keselamatan pengguna. Menurutnya, arus laut di posisi tersebut sangat tinggi sehingga membahayakan.
"Kami tidak merekomendasikan pembangunan Jembatan Selat Sunda karena ada potensi risiko yang besar," katanya, Selasa (2/6/2015).
Dia mengatakan selain harus menghadapi tantangan berupa arus laut, potensi risiko juga datang dari Gunung Anak Krakatau yang masih aktif. Selain berpotensi memicu tsunami, pergerakan aktif Gunung Anak Krakatau juga akan memicu pergeseran lapisan di bawah laut.
Kajian jembatan Selat Sunda dimulai waktu Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Waktu itu, taipan Tomy Winata yang menggagas jembatan tersebut. Bahkan, sempat disebut-sebut Tomy merogoh kocek hingga Rp1 triliun untuk melakukan kajian jembatan itu.