Bisnis.com, PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi Riau mendapatkan bantuan 1.000 ekor sapi dari Kementerian Pertanian untuk program integrasi sawit dan sapi.
Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan pihaknya telah menerima laporan komitmen bantuan pemerintah pusat untuk Riau pada program sawit sapi itu.
"Sudah, tinggal menunggu realisasi dari Kementan dan menunggu rekomendasi bagaimana sistem penyalurannya dalam pelaksanaan program itu," katanya kepada Bisnis, Senin (1/6/2015).
Andi mengatakan pada program ini pemerintah hanya sebagai pengawas prorgram kerja pengembangan sawit dan sapi terintegrasi, sedangkan pelaksana program akan dijalankan masyarakat atau kelompok tani/ternak.
Terpilihnya Riau sebagai salah satu daerah pelaksana program ini menurut Andi, tidak lepas dari luasnya perkebunan sawit yang ada di wilayah itu.
Menurut data Pemprov Riau, dari total 4 juta hektare lahan perkebunan di daerahnya, sekitar 2,4 juta hektare adalah perkebunan sawit.
"Harapan kami dari program ini dapat berjalan dengan baik, karena dengan cakupan luas lahan perkebunan sawit yang cukup besar ini, tentu menjadi jaminan tersedianya pangan bagi sapi tersebut," katanya.
Selain itu, ada juga nilai tambah yang bisa didapatkan masyarakat dalam mengelola sawit dan sapi sekaligus, yaitu tersedianya pupuk kompos yang didapatkan dari kotoran padat sapi.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pekanbaru Mahdi Muhammad menyambut baik program kerja pemerintah untuk mendorong pengelolaan integrasi sawit sapi itu.
"Program ini sangat baik, karena Riau sampai saat ini masih sangat bergantung dari daerah luar untuk pengadaan daging sapi, sehingga menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi," katanya.
Untuk lebih memaksimalkan dampak program ini di tengah masyarakat, pihaknya mendorong korporasi atau perusahaan ikut serta melakukan pengadaan sapi tersebut.
Dengan langkah itu pihaknya optimistis banyak dampak positif yang akan dirasakan daerah Riau di masa yang akan datang.
"Dampaknya akan terasa untuk jangka panjang, seperti ketersediaan daging minimal di Riau bisa tercukupi, dan tentu saja mampu meningkatkan ekonomi masyarakat setempat dari sektor integrasi perkebunan dan peternakan ini," katanya.
Adapun total lahan perkebunan kelapa sawit yang ada di Riau saat ini mencapai 2,4 juta hektare, separuhnya adalah lahan milik masyarakat atau petani.