Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Geothermal: Hongaria Berminat Garap Sumbar

Pemerintah Hongaria menyatakan minatnya untuk investasi pengembangan energi terbarukan atau panas bumi (geothermal) di Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat.
Pemerintah Hongaria menyatakan minatnya untuk investasi pengembangan energi terbarukan atau panas bumi (geothermal) di Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat./JIBI
Pemerintah Hongaria menyatakan minatnya untuk investasi pengembangan energi terbarukan atau panas bumi (geothermal) di Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat./JIBI

Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Hongaria menyatakan minatnya untuk investasi pengembangan energi terbarukan atau panas bumi (geothermal) di Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat.

Duta Besar Hongaria untuk Indonesia Judit Nemeth-Pach mengatakan potensi energi terbarukan cukup besar di Sumbar. Sektor itu, menurutnya perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan energi yang ramah lingkungan.

“Kami di Hongaria juga fokjus mengembangkan energi terbarukan. Ada banyak perusahaan yang menggarap sektor itu. Saya kira ke depan perlu ada kerjasama,” katanya, akhir pekan lalu.

Dia menjanjikan akan mengajak investor asal Hongaria untuk melihat potensi panas bumi di Sumbar serta menanamkan investasi di sektor itu.

Adapun, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Sumbar Masrul Zein menyebutkan sedikitnya ada 17 titik panas bumi di Sumbar dengan perkiraan potensi energi mencapai 1.656 MW.

Dari jumlah tersebut empat titik sudah dikelola PT Supreme Energy yang menggarap titik Muara Labuh, Solok Selatan dengan potensi 194 MW dan titik Kili Pinangawan, Solok Selatan dengan potensi 412 MW.

Sementara itu, Hitay Energy, sebuah perusahaan eksplorasi asal Turki menggarap titik Pincurak, Pasaman Barat dengan potensi 50 MW, dan titik Kotobaru Marapi, Agam dengan potensi 50 MW.

Dia menyebutkan sisanya masih dibuka peluang kepada investor asing yang tertarik untuk melakukan pengembangan.

“Beberapa negara sudah menyatakan ketertarikan untuk investasi sektor panas bumi. Selain Hongaria, juga Bulgaria dan Finlandia,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper