Bisnis.com,JAKARTA--Kementerian Perindustrian menyatakan tengah meyakinkan Bank Indonesia untuk mempercayai produk kertas premium buatan dalam negeri sebagai bahan baku pencetakan uang kertas.
Emil Satria, Kepala Sub Direktorat Industri Selulosa dan Karet Kemenperin, mengatakan seiring dengan penelitian dan pengembangan industri kertas berbahan baku kayu alternatif, serat pohon pisang abaca dapat menghasilkan kertas kualitas premium untuk uang kertas.
"Kami tengah meyakinkan dan meminta Bank Indonesia mencetak uang kertas dengan bahan baku lokal. Hal ini juga sebagai wujud penerapan tingkat kandungan dalam negeri [TKDN] yang tengah didorong oleh pemerintah," katanya di Jakarta, Rabu (27/5/2015).
Menurutnya, selama ini pelaku industri kertas dalam negeri ketika mengikuti lelang penyediaan bahan baku uang kertas di Bank Indonesia harus bersaing dengan peserta lelang dari negara lain. Tidak ada pengutamaan bagi peserta lelang lokal yang memiliki produk premium.
Padahal, lanjutnya, sejumlah negara dunia lebih mengutamakan produk lokal dalam proyek pencetakan uang kertas. Dalam hal ini, sejumlah negara bahkan tidak melakukan tender pengadaan kertas, melainkan penunjukkan langsung.
Saat industri pulp dan kertas Indonesia nomor pertama di Asean, dan urutan ketiga di Asia, di bawah China dan Jepang. Adapun secara global peringkat industri pulp di urutan kesembilan, dan kertas urutan keenam dunia, katanya.