Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah menargetkan proses uji kelayakan ruas tol Cikampek-Palimanan sepanjang 116 kilometer dapat dituntaskan pada awal bulan Juni.
Kepala Bidang Pengawasan dan Pemantauan Tol Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) C. Kornel Sihaloho menyatakan proses uji kelayakan ruas tol Cikampek-Palimanan akan dilakukan secara bertahap.
“Proses pemeriksaan akan terbagi kedalam dua tahap, untuk masing-masing tahap akan ada 3 seksi yang diuji kelayakan fungsinya,” kata Kornel kepada Bisnis, Minggu (24/5/2015).
Dia menuturkan, dalam proses uji kelayakan tahap pertama seksi yang akan diuji kelayakan ialah seksi 3 Subang 1C-Cikedung (31,37 km), seksi 4 Cikdeung 1C-Kertajati 1C (17,66 km) dan seksi 6 Sumber Jaya 1C-Palimanan (14,53 km).
Setelah proses uji kelayakan tahap pertama selesai dilakukan, imbuhnya, tim akan melakukan pemeriksaan tahap kedua untuk menguji kelayakan fungsi seksi 1 Cikopo 1C-Kalijati 1C (29,12 km), seksi 2 Kalijati 1C-Subang 1C (9,56 km), dan seksi 5 Kertajati 1C-Sumber Jaya 1C (14,51 km).
“Pemeriksaan tahap pertama akan dilakukan pada Senin-Rabu, 25-27 Mei 2015, sedangkan tiga seksi sisanya akan diuji kelayakannya pada pekan depannya lagi,” ujarnya.
Pelaksanaan uji kelayakan pada ruas tol Cikapali, imbuhnya, dilakukan dengan melibatkan Polri, Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, dan sejumlah pihak terkait lainnya.
Menurutnya, proses uji layak fungsi dilakukan secara bertahap, karena ruas tol tersebut memiliki total panjang mencapai 116 kilometer, sehingga proses uji kelayakan tidak dapat dilakukan dalam satu tahapan.
Sementara itu, Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono menyatakan pihaknya telah mendapatkan laporan dari PT Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku pemilik konsesi ruas tol Cikapali bahwa pengerjaan seluruh jembatan telah diselesaikan.
“Saya baru dapat laporan kalau pengerjaan pemasangan jembatan sudah selesai dilakukan, tinggal dilakukan penyempurnaan saja,” ujarnya.
Dia menuturkan untuk menindaklanjuti laporan tersebut, pihaknya berencana untuk melakukan kunjungan ke lapangan untuk melihat secara langsung kondisi kesiapan fasilitas dan pelayanan di lapangan.
Menurutnya, proses uji kelayakan dilakukan untuk memastikan fasilitas dan pelayanan ruas tol tersebut telah memenuhi standar keselamatan, kenyamanan dan keamanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebelum dioperasikan secara komersil.
“Awal bulan Juni kita akan kesana untuk melihat secara langsung progressnya. Kalau tidak ada hambatan pada pertengahan bulan Juni atau tepatnya sebelum bulan puasa, ruas tersebut sudah bisa dioperasikan,” tuturnya.
Menurutnya, apabila telah resmi beroperasi tol ini diperkirakan akan dilalui kendaraan sebanyak 25.000 kendaraan per hari, tetapi bisa meningkat tajam hingga 80.000 kendaraan per hari selama lebaran. Dengan demikian, tol ini diharapkan mampu mengurangi kepadatan di jalur pantura sebesar 40% hingga 60%.
Lebih lanjut, dia menyatakan jalan tol ini juga memiliki peran yang strategis untuk mempercepat proses distribusi logistik dan jasa di Pulau Jawa dan mendorong tumbuhnya sentra ekonomi baru dan memicu percepatan pembangunan di daerah sekitarnya.
Berdasarkan data BPJT, tercatat biaya investasi untuk pembangunan ruas tol ini mencapai Rp12,5 triliun, dan biaya konstruksi Rp7,7 triliun. Mengenai pengenaan tarif, rencananya para pengguna jasa tol ini akan dikenakan tarif sebesar Rp750 per kilometer. Dengan tarif sebesar itu, maka untuk melalui seluruh panjang jalan tol Cikapali ini maka dibutuhkan biaya Rp87.000 sekali jalan.