Bisnis.com, SURABAYA -- Terminal Teluk Lamong milik PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) yang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, disebut-sebut sebagai pelabuhan paling canggih di Indonesia.
Presiden Jokowi dijadwalkan meresmikan operasional Terminal Teluk Lamong pada hari ini, Jumat (22/5/2015).
Pelindo III membangun terminal ini untuk meningkatkan daya saing pelabuhan. Terminal ini dibangun sebagai perluasan dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sekaligus sebagai antisipasi over capacity di pelabuhan terbesar kedua di Indonesia itu.
Pembangunan tahap pertama dari Terminal Teluk Lamong memiliki luas sekitar 40 hektar. Pembangunan ini dimulai sejak tahun 2010 lalu dan dinyatakan selesai pada tahun 2014.
Terminal ini akan digunakan untuk melayani petikemas domestik, petikemas internasional, dan curah kering dengan standar pangan. Kapasitas terminal tahap pertama ini mencapai 500.000 TEUs petikemas domestik dan 1 juta TEUs petikemas internasional.
Sementara itu, untuk curah kering akan siap tahun 2016 dengan kapasitas 5 juta ton. Terminal ini terbilang paling canggih di Indonesia dan pertama menggunakan sistem operasi otomatis dan ramah lingkungan.
Hampir sebagian besar alat-alatnya digerakkan dengan tenaga listrik dan tenaga gas. Hanya beberapa alat yang masih menggunakan bahan bakar minyak, itupun bahan bakar dengan standar EURO 4.
Bahkan, terdapat alat yang di atasnya tidak ada operatornya. Alat tersebut dioperasikan dari ruang kontrol oleh operator-operator perempuan.
Pemilihan alat-alat dengan teknologi canggih itu didasarkan pada semangat untuk mengurangi emisi gas karbon di lingkungan pelabuhan. Selama ini pelabuhan identik dengan kawasan yang kotor dan sebagai sumber polusi udara.
Untuk mendukung pasokan tenaga listrik, Pelindo III juga berencana membangun pembangkit listrik tenaga mesin gas. Nilai Investasi Kedua proyek besar Pelindo III itu membutuhkan investasi sebesar Rp4,65 triliun.