Bisnis.com, JAKARTA—Bank of Japan optimistis kenaikan konsumsi domestik akan mendorong ekonomi Jepang tumbuh semakin pesat.
Optimisme tersebut yang menjadi dasar keputusan bank sentral Negeri Sakura tidak meningkatkan kucuran stimulus moneter.
Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda mengatakan ekonomi yang tumbuh lebih tinggi dari estimasi pada kuartal I/2015 menandakan ekonomi Jepang masih menikmati momentum positif.
“Kami meningkatkan proyeksi tingkat konsumsi setengah atau satu level lebih tinggi dari sebelumnya, katanya seperti dikutip Bloomberg, Jumat (22/5/2015).
Dia menambahkan kenaikan inventaris, yang menandakan suplai tumbuh lebih cepat dari permintaan, sepanjang kuartal I/2015 bukan faktor yang harus dicemaskan.
Kuroda merasa kenaikan inventaris bukan tidak disengaja dan tidak akan berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi ke depan.
BoJ pagi ini memutuskan mempertahankan stimulus moneter pada level 80 triliun yen per tahun.
Pengeluaran konsumi rumah tangga Jepang tumbuh untuk pertama kalinya pada kuartal I/2015 setelah kenaikan pajak penjualan pada kuartal I/2014.
Konsumsi Jepang tumbuh 3% pada periode tersebut setelah stagnan pada kuartal sebelumnya. Kenaikan tingkat domestik mendorong pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal pertama tahun ini menjadi 2,4% QoQ setelah hanya tumbuh 1,1% QoQ pada kuartal IV/2014.
Kuroda juga mengatakan tingkat stimulus moneter seperti saat ini sudah memadai untuk mencapai target inflasi 2% meski tidak menutup kemungkinan stimulus moneter bisa ditingkatkan sewaktu-waktu.