JAKARTA—Produsen semen nasional pesimistis peningkatan konsumsi semen yang didorong oleh pertumbuhan makroekonomi seiring dengan janji pemerintah melakukan percepatan belanja infrastruktur dapat terjadi dalam waktu dekat.
“Saya kira ekspektasi pertumbuhan ekonomi sulit terjadi dalam waktu cepat dan berdampak terhadap pembangunan yang dilakukan swasta, karena pemerintah masih seperti biasa melakukan pembangunan fisik pada enam bulan menjelang akhir tahun,” ujar Erwin Aksa, Chief Executive Officer (CEO) Bosowa Group kepada bisnis, Rabu (13/5/2015).
Sebelumnya, Asosiasi Semen Indonesia menyatakan terjadi penumpukan semen di silo—tempat penyimpanan bahan curah—baik di pabrik maupun terminal packing plant serta gudang para distributor seiring dengan lesunya permintaan hingga April 2015.
Widodo Santoso , Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI), menyatakan kendati pemerintah mengatakan belanja infrastruktur pemerintah dan BUMN di mulai pada April, realisasi saat ini belum ada pembangunan infrastruktur yang dimulai.
“Sesuai dengan info dari pemerintah, pengerjaan proyek baru bersifat penyelesaian tender, saat ini baru 80%. Diharapkan pembangunan fisik dimulai pada Juni,” katanya.
Akibatnya, konsumsi semen nasional sepanjang Januari-April hanya mencapai 18,22 juta ton, atau turun 2,2% dari periode yang sama tahun lalu.