Bisnis.com, JAKARTA -- Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles Arief Wibisono mengatakan, Indonesia berpotensi meningkatkan ekspor tehnya ke ke pasar AS. Menurutnya, semakin banyak penduduk AS yang mengkonsumsi teh, dan diproyeksikan pada 2019 konsumsi teh di AS akan meningkat hingga 0,6 kg per kapita.
Berdasarkan data US Department of Commerce, pada 2014 ekspor teh Indonesia ke AS mencapai lebih dari US$8,19 juta dan menguasai 1,66% pasar teh di AS. Sementara itu, nilai industri teh di AS sampai 2014 mencapai sebesar US$8 miliar dan diperkirakan mencapai US$15 miliar memasuki tahun 2016.
Menurut Arief, keberhasilan Starbucks dalam meningkatkan meningkatkan total pendapatan sebesar 7% dalam tiga tahun terakhir semenjak menggenjot penjualan produk teh mereka menjadi salah satu bukti peluang pasar yang besar untuk teh di AS.
“Hal ini membuktikan bahwa Indonesia berpeluang besar memanfaatkan pasar yang terbuka lebar ini,” tegasnya.
World Tea Expo pada minggu pertama Mei yang erupakan pameran specialty tea terbesar di benua Amerika Utara didatangi 5.000 pelaku usaha dan penikmat teh untuk mengapresiasi dan membeli aneka teh premium dan produk-produk pendukungnya dari seluruh dunia. Selain Indonesia hadir pula beberapa negara produsen teh lainnya seperti Jepang, Tiongkok, India, Korea, dan Taiwan.