JAKARTA – Ketua Dewan Pembina Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tini Hadad mengatakan berdasarkan kecenderungannya konsumen Indonesia masih nerimo meskipun dirugikan, terutama untuk barang yang mereka anggap murah.
Menurutnya konsumen Indonesia cenderung tidak mau mengadu ketika harga produk yang dibeli bernominal kecil. Para konsumen biasanya tidak mau mengadu, kendati mendapatkan barang yang kualitasnya buruk atau bahkan tidak puas dengan barang yang dia beli.
Kondisi yang berbeda terjadi untuk masalah seperti kartu kredit, kredit hunian, atau di sektor telekomunikasi. Konsumen cenderung lebih cepat melakukan pengaduan. Karena alasan tersebut, sambung Tini, alhasil memang pengaduan yang masuk lebih banyak didominasi dari sektor jasa.
“Memang kita memerlukan konsumen yang cerdas agar tidak nerimo. Mereka harus berani mengadu, berani bicara, berani komplain, ke perusahaan, ke toko, atau ke LSM, atau ke media public. Sehingga public yang lain juga terlindungi, tidak hanya dirinya sendiri. Kemudian para pengusaha akan menjadi lebih berhati-hati dalam memproduksi, atau ketika menjual,” kata Tini.