Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RKIH Ajak Pengusaha Lokal Investasi di Wilayah Perbatasan

Kris Budihardjo, Ketua Umum RKIH, mengatakan pihaknya akan mengajak pengusaha lokal untuk menanamkan modalnya di sektor perkebunan di kawasan perbatasan, untuk meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut.
Ilustrasi: Perbatasan RI-PNG
Ilustrasi: Perbatasan RI-PNG

Bisnis.com, JAKARTA-Rumah Kreasi Indonesia Hebat (RKIH) mengajak investor lokal untuk menanamkan modalnya di kawasan perbatasan, untuk menggerakkan perekonomian di wilayah tersebut.

Kris Budihardjo, Ketua Umum RKIH, mengatakan pihaknya akan mengajak pengusaha lokal untuk menanamkan modalnya di sektor perkebunan di kawasan perbatasan, untuk meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut.

“RKIH akan melakukan investasi di perbatasan, seperti melakukan pencetakan sawah, atau pembukaan perkebunan plasma di perbatasan,” katanya di Jakarta, Kamis (7/5).

Kris menuturkan investasi tersebut dilaksanakan untuk memanfaatkan infrastruktur yang akan dibangun pemerintah. Tahun ini, pemerintah memang berencana membangun jalan sejauh 450 kilometer dari Entikong ke Nunukan.

Menurutnya, masuknya pelaku usaha lokal ke wilayah perbatasan untuk memastikan masyarakat lokal mendapat manfaat dari pengembangan ekonomi nasional. Nantinya, pengusaha yang masuk ke wilayah perbatasan dapat bekerja sama dengan skema yang saling menguntungkan.

“Jangan sampai potensi ekonomi di perbatasan jatuh ke perusahaan besar yang justru membuat masyarakat perbatasan semakin sulit. Makanya kami akan mengajak pengusaha lokal dengan skema yang saling menguntungkan,” ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah juga akan mengutamakan investor lokal untuk mengelola lahan yang disediakan untuk pengembangan pabrik gula, kebun kelapa sawit, dan food estate di wilayah perbatasan.

Amran Sulaiman, Menteri Pertanian, mengatakan pemerintah menyediakan 2 juta hektare lahan di tiga wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia, untuk dimanfaatkan secara ekonomi.

“Ada 500 hektare di Sulawesi untuk pembangunan 10 pabrik tebu, 500 hektare di Kalimantan untuk food estate, dan 1 juta hektare di perbatasan Kalimantan Tengah dan Utara untuk kelapa sawit,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/2).

Amran menuturkan pengembangan 10 pabrik gula nantinya akan digarap oleh badan usaha milik negara (BUMN) bersama swasta, karena memerlukan total investasi sekitar Rp50 triliun.

Kesepuluh pabrik tersebut diperkirakan akan mampu memproduksi gula hingga 120.000 TCD, dengan memanfaatkan bahan baku dari petani.

Kemudian pengembangan kelapa sawit di Kalimantan Tengah dan Utara, pemerintah masih akan menawarkan kepada BUMN dan pihak swasta untuk bersama-sama mengembangkannya.

Meski demikian, pemerintah pusat telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait penyiapan lahannya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper