Bisnis.com, TANJUNG LESUNG-- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mencatat sampai dengan 2013 terdapat 30,4% dari 1.135 titik terumbu karang di Indonesia rusak.
Kondisi tersebut bisa berpengaruh langsung terhadap kehidupan nelayan karena ikan lebih sukar diperoleh. Walhasil jumlah tangkapan susut lantas harga ikan tambah mahal.
Secara total, luas terumbu karang di Indonesia diperkirakan mencapai 60.000 kilometer persegi. Kerusakan biota laut ini banyak disebabkan aktifitas tumpang tindih antara manusia dan terumbu karang.
Beberapa contoh aktifitas itu, seperti pembukaan hutan mangrove membuat penggelontoran sedimen yang tingggi ke perairan karang. Kemudian ada lalu lintas kapal di atas perairan karang yang bisa menyebabkan smasing karang. Belum lagi aktivitas pariwisata sendiri yang berdampak buruk terhadap karang.
"Kita harapkan masyarakat nelayan harus lindungi karang. Program polisi sahabat alam harus bangun kesadaran untuk cintai lingkungan," kata Kapolda Banten Boy Rafli Amar di sela penanaman terumbu karang oleh PT Banten West Java dan Ditpolair Polda Banten, di Tanjung Lesung, Selasa (28/4/2015).
Terumbu karag termasuk ekosistem penting bagi kelanjutan sumber daya laut di kawasan pesisir dan lautan, serta punya potensi produktifitas primer tinggi. Hal ini menyebabkan terjadinya pengumpulan hewan beraneka ragam, seperti ikan, udang, mollusca, dan lain-lain.
LIPI: 30,4% Terumbu Karang di Indonesia Rusak
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mencatat sampai dengan 2013 terdapat 30,4% dari 1.135 titik terumbu karang di Indonesia rusak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Konten Premium