Bisnis.com, JAKARTA—Produsen minuman ringan berharap pertumbuhan bisnis mencapai double digit seiring tren pertumbuhan konsumsi jenis kopi dan teh.
Ketua Umum Asosiasi Minuman Ringan Indonesia (Asrim) Triyono Prijosoesilo mengatakan pertumbuhan jenis air minum dalam kemasan (AMDK) setiap tahun bertumbuh stabil, sementara untuk jenis teh dan kopi melesat dalam beberapa tahun terakhir.
Tahun lalu, total produksi minuman ringan nasional mencapai 30 miliar liter bertumbuh 9% dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya. Kontribusi sektor AMDK hampir menyentuh 80%, diikuti teh, kopi, jus, isotonik dan karbonasi.
“Pertumbuhan bisnis tahun lalu tidak sebagus tahun sebelumnya. Tahun ini kami berharap dapat kembali bergairah, dengan memanfaatkan diversifikasi pasar minuman,” tuturnya saat dihubungi Bisnis belum lama ini.
Data Asrim menunjukkan, pertumbuhan segmen kopi meroket hingga 33% dengan jumlah 145 juta liter, sementara petumbuhan sektor teh bertumbuh sebesar 10%.
Pertumbuhan segmen kopi dan teh direspon baik oleh produsen dengan meningkatkan kapasitas produksi maupun menghadirkan fasilitas produksi khusus, seperti Garuda Food, maupun Asahi Indofood.
“Memang secara kuantitas masih kecil, tapi melihat pertumbuhannya sungguh luar biasa,” tambahnya.