Bisnis.com,JAKARTA—Pemerintah Thailand diminta mengendalikan pengusaha perikanan di negaranya agar tidak lagi melakukan tindakan pencurian ikan yang dapat merugikan negara tetangganya, seperti Indonesia.
Arif Staria, Dekan Fakultas Ekologi Manusia (Fema) Institut Pertanian Bogor (IPB) sekaligus staf khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, mengatakan Thailand berada pada posisi yang sulit untuk memberantas illegal fishing yang kerap dilakukan warga negaranya ini. Sebab, Thailand juga perlu memenuhi kebutuhan suplai bahan baku perikanannya.
“Thailand sangat diuntungkan karena suplai bahan baku dari kita. Produk perikanan Thailand itu salah satu eksportir terbesar di dunia. Bahan baku sebagian besar dari Indonesia. Memang tapi ternyata bahan baku yang untuk mereka ilegal kan,” katanya kepada Bisnis.com, Jumat (24/4/2015).
Dia menambahkan tindakan praktik pencurian ikan oleh Thailand itu terbukti dengan banyaknya kapal-kapal eks asing di Indonesia yang secara de facto masih dimiliki oleh perusahaan Thailand.
“Seperti di Benjina dan sebagainya kan sudah terbukti nyata. Pegawai di sana orang Thailand, ABK-nya Thailand. Itu sudah terbukti. Kapal kita yang di ABK-in oleh asing tidak ada kan, itu fakta,” ujarnya.
Arif berpendapat Pemerintah Thailand dan Indonesia harus dapat bekerja sama dengan baik untuk menyelesaikan persoalan ini. “Ini urusan G to G [government to government],” katanya.