Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4 Pasar Tradisional Ditutup Selama KAA Berlangsung, Ikappi Protes

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyesalkan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika ke-60 di Bandung Jawa Barat lantaran sejumlah pasar tradisional di lokasi tersebut tidak dapat beroperasi selama acara berlangsung tiga hari. n
Pengamanan KAA 2015 di Bandung/Antara
Pengamanan KAA 2015 di Bandung/Antara

Bisnis.com, SEMARANG—Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyesalkan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika ke-60 di Bandung Jawa Barat lantaran sejumlah pasar tradisional di lokasi tersebut tidak dapat beroperasi selama acara berlangsung tiga hari.

Abdullah Mansuri, Ketua Umum DPP IKAPPI, mengatakan penyelenggaran KAA semestinya tidak mengorbankan pasar tradisional yang berdampak negatif pada roda ekonomi di sekitar lokasi acara.

Setidaknya ada empat pasar yang dipastikan tidak dapat beroperasi yakni; Pasar Baru, Perbelanjaan Kota Kembang, Cikapundung, dan Banceuy. Dia mengatakan pasar tersebut tidak boleh beroperasi mulai Kamis hingga Sabtu (23-25/4/2015). Adapun jumlah pedagang terbesar ada di Pasar Baru.

“Lokasi itu sebagai tempat belanja favorit wisatawan, kurang lebih 6.700 pedagang pasar dan PKL tidak bisa mencari nafkah. DPP IKAPPI sangat menyayangkan kebijakan menutup pasar tradisional itu,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (24/4).

Abdullah mengatakan pemerintah semestinya tidak hanya mementingkan satu unsur saja tanpa memikirkan nasib para pedagang yang tidak bisa berjualan.

Jika direncanakan dan didesain dengan baik, imbuhnya, pemerintah  justru bisa memberikan kesan positif terhadap negara-negara yang hadir bahwa ada kearifan lokal di Indonesia khususnya di Bandung melalui Pasar Tradisional.

“Ditengah berlangsungnya konferensi tersebut, Indonesia selaku tuan rumah mampu memperlihatkan sinergisitas antara keamanan dan laju roda ekonomi kecil, dalam hal ini diwakili olah pedagang pasar tradisional,” katanya.

Menurutnya, para pedagang pasar tradisional di Indonesia khususnya Jakarta dan Bandung sangat bangga dengan diselenggarakan even Internasional apalagi yang hadir adalah tokoh-tokoh penting dari negara-negara sahabat Indonesia.

Pada dasarnya, ujar Abdullah, pedagang sangat peduli serta membantu kesuksesan kegiatan tersebut. Namun demikian, kebijakan meliburkan pasar tradisonal  berdampak terhadap kehidupan pedagang kecil.

“Kami meminta Pemerintah untuk memberikan kompensasi yang adil dan memanusiakan sehingga roda ekonomi keluarga para pedagang tetap bisa hidup seperti biasanya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper