Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Bantu Proyek Ketahanan Pangan di Bali

Kantor Perwakilan Bank Indonesia membuka kluster penanaman padi perdana menggunakan teknik system of rice intensification dan pupuk organik di Subak Penyembulan Desa Pejeng Kabupaten Gianyar.
Petani merawat tanaman palawija jenis timun di areal sawah Kelurahan Tanjungpura, Kecamatan Karawang Barat, Karawang, Jabar, Rabu (2/4/2014). Potensi luas lahan pertanian di Karawang yang bisa ditanami berbagai jenis tanaman palawija mencapai sekitar 2.000-3.000 hektare, tetapi hanya sedikit petani yang memilih untuk menanam tanaman palawija karena bingung memasarkan produksinya. /Antara
Petani merawat tanaman palawija jenis timun di areal sawah Kelurahan Tanjungpura, Kecamatan Karawang Barat, Karawang, Jabar, Rabu (2/4/2014). Potensi luas lahan pertanian di Karawang yang bisa ditanami berbagai jenis tanaman palawija mencapai sekitar 2.000-3.000 hektare, tetapi hanya sedikit petani yang memilih untuk menanam tanaman palawija karena bingung memasarkan produksinya. /Antara

Bisnis.com, GIANYAR—Kantor Perwakilan Bank Indonesia‎ membuka kluster penanaman padi perdana menggunakan teknik system of rice intensification dan pupuk organik di Subak Penyembulan Desa Pejeng Kabupaten Gianyar‎.

Untuk tahap awal, BI Bali mengembangkan demplot seluas 1 Ha di lokasi tersebut, dan akan diperluas 10 Ha di Desa Tampaksiring. ‎Di demplot itu, bibit padi yang disemai merupakan bibit unggul jenis Tioti dan budidaya pertanian organik berbasis MA-11.

Kluster ini merupakan satu upaya BI Bali menjalankan program pengembangan klaster ketahanan pangan serta mendukung program swasembada pangan dan pengendalian upaya. Teknik budidaya itu selain diklaim ramah lingkungan, juga dapat menghemat penggunaan air, benih dan waktu tanah, tetapi kualitas lahan dan tanaman justru meningkat.

Kepala Kantor Perwakilan BI Bali Dewi Setyowati mengatakan Gianyar dipilih karena merupakan kabupaten penghasil beras terbesar kedua di Pulau Dewata setelah Tabanan. Dengan luasan wilayah 36.800 Ha atau 6,53% dari luas Bali, produksi beras di Gianyar pada tahun lalu mencapai 184.592 ton

"Kami berharap pengembangan metode ini dapat meningkatkan produksi padi di Pejeng dan biaya produksi dapat ditekan sehingga kesejahteraan petani meningkat," ujarnya, di Tampaksiring, Selasa (21/4/2015).

Dewi menjelaskan penanaman ini penting karena beras merupakan salah satu komoditas yang secara struktural menyumbang inflasi terbesar di Bali. Pada 2014, tercatat telah 6 kali menyumbang inflasi, dan selama 3 tahun terakhir 16 kali menyebabkan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok.

Sementara, jika ditinjau dari neraca pangan, pada 2013 Bali mengalami defisit beras 11.400 ton dan naik 36.700 ton pada tahun lalu. Padahal, di sisi lain pusat menargetkan produksi di Bali meningkat 20% per tahun.

"Hal inilah yang menjadi perhatian untuk terus mendorong pengembangan tanaman padi agar tidak defisit neraca pangan," tukasnya.

Sekda Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra yang hadir dalam penanaman itu mengapresiasi peranan BI Bali membuat kluster padi organik. Dia menegaskan akan menyebarkan metode penanaman ini ke seluruh petaninya.

"Terima kasih kepada BI, membantu kami dalam meningkatkan ketahanan pangan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Feri Kristianto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper