Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KAA 2015: Efek Tak Langsung Dinilai Hasilkan Hingga Rp100 Triliun

Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai penyelenggaraan Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 di Bandung, Jawa Barat tidak akan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam hal kunjungan turis. Namun, menurut Arief, ada efek yang lebih besar yang diberikan dari kegiatan yang digelar selama sepekan mulai tanggal 19-24 April 2015 tersebut, yakni dalam hal efek tidak langsung terhadap bisnis dan industri.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan pers di sela-sela Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta, terait pemboman KBRI di Yaman, Senin (20/4/2015)./aacc2015.id
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan pers di sela-sela Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta, terait pemboman KBRI di Yaman, Senin (20/4/2015)./aacc2015.id

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai penyelenggaraan Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 di Bandung, Jawa Barat tidak akan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam hal kunjungan turis.

Namun, menurut Arief, ada efek yang lebih besar yang diberikan dari kegiatan yang digelar selama sepekan mulai tanggal 19-24 April 2015 tersebut, yakni dalam hal efek tidak langsung terhadap bisnis dan industri.

“KAA itu adalah event yang direct impact-nya lebih dari RP150 miliar dan kita akan menarik sekitar 100.000 wisatawan nusantara dan 1.500 wisatawan mancanegara. Angkanya mungkin kecil, tapi poinnya adalah indirect impact-nya,” katanya di Jakarta, Senin (20/4/2015).

Secara angka, menurutnya, efek langsung dari kegiatan itu tidak terlalu tinggi. Akan tetapi Arief memperkirakan ada efek tak langsung drengan nilai mencapai Rp100 triliun yang mungkin bisa  didapatkan dari penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Dia berujar nilai itu didapat karena diperkirakan ada 1.000 jurnalis yang akan meliput kegiatan KAA sehingga membuat nama Indonesia lebih terkenal di luar negeri. Peliputan itu diharapkan akan mendorong turis asing lebih tertarik datang ke Indonesia.

“Kalau pariwisata itu adalah bicara ekonomi industri dan bisnis. Kalau melakukan sesuatu pasti dilihat dari perhitungan bisnisnya jadi ada direct impact dan indirect impactnya,” kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper