Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Ancaman Bom, Batik Air Mendarat Darurat di Makassar

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, J.A. Barata menjelaskan pada puul 07.20 Wita, pesawat Batik Air jenis A320 dengan nomor registrasi PK-LAG dan nomor penerbangan LD 6171 rute Ambon - Jakarta, melakukan pengalihan rute (divert) ke Makassar karena ada ancaman bom di dalam pesawat.

Bisnis.com, JAKARTA - Pengelola bandar udara diminta memperketat pengawasan untuk menjamin keamanan pesawat menyusul terjadinya teror ancaman bom pada penerbangan Batik Air.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Muhidin Mohamad Said mengatakan ancaman bom itu perlu ditanggapi secara serius dengan memperketat pengawasan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diindahkan.

"Terlepas benar atau tidak ancaman bom itu, saya kira pengelola bandar udara harus meningkatkan pengawasan," ujarnya Jumat (17/4/2015).

Menurutnya, belakangan ini sektor keamanan penerbangan menjadi sorotan mengingat terjadinya insiden penyusupan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau.

"Karena menjadi sorotan, perlu ada peningkatan keamanan serta konsitensi mempertahankan standar keamanan itu".

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, J.A. Barata menjelaskan pada puul 07.20 Wita, pesawat Batik Air jenis A320  dengan nomor registrasi PK-LAG dan nomor penerbangan LD 6171 rute  Ambon - Jakarta,  melakukan pengalihan rute (divert) ke Makassar karena ada ancaman bom di dalam pesawat.

"Pesawat itu membawa penumpang sebanyak  122 penumpang. Setelah diperiksa, tidak ditemukan adanya bom," jelasnya.

Manajer Humas Lion Group, Andy Saladin mengatakan informasi adanya ancaman bom dalam penerbangan itu bermula dari pesan singkat yang diterima petugas Lion Group di Ambon, Maluku.

"Pesan singkat dari orang tidak dikenal. Demi keamanan, penerbangan itu divert ke Makassar. Kami sudah jalankan prosedur yang telah digariskan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper