Bisnis.com, MAKASSAR - Arah pengembangan pembangunan dan perekonomiian Sulawesi Selatan bakal berorientasi pada industrialisasi pertanian dengan memperkuat di sektor hilir.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menuturkan perencanaan pembangunan daerah ini dalam lima tahun ke depan bakal mengoptimalkan potensi masing-masing daerah yang sebagian besar berbasis pertanian.
Menurutnya, posisi Sulsel sebagai salah satu sentra produksi pangan di Tanah Air menjadi landasan untuk pengembangan industrilisasi pertanian.
"Dalam RPJMD Sulsel untuk lima tahun ke depan, memang penghiliran pertanian menjadi prioritas. Pembangunan kita arahnya ke situ," ucapnya, Kamis (16/4/2015).
Selain itu, percepatan program pangan dari sektor kelautan juga akan dimaksimalkan untuk mendukung pembangunan strategi kemaritiman.
Sementara itu, sektor pertambangan dan kehutanan bakal disinergikan dengan konsep keutamaan kelestarian lingkungan pada seluruh wilayah di Sulsel.
Di sisi lain, Pemprov Sulsel juga bakal menyusun program strategis untuk mendorong pengembangan infrastruktur perhubungan dengan fokus utama interkoneksi maupun konektivitas antarwilayah.
"Saya berambisi ke depannya agar mobilitas masyarakat semakin atraktif seiring dengan penyediaan sarana transportasi yang memadai," kata Syahrul.
Dia juga menegaskan, program pendidikan dan kesehatan yang telah berjalan selama ini bakal disempurnakan dalam RPJMD agar pemenuhan hak dasar masyarakat semakin terpenuhi.
Industrialisasi Pertanian Jadi Arah Pembangunan Ekonomi Sulsel
Arah pengembangan pembangunan dan perekonomiian Sulawesi Selatan bakal berorientasi pada industrialisasi pertanian dengan memperkuat di sektor hilir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Industri Petrokimia Menanti Momentum Pemulihan Tekstil
7 jam yang lalu