Bisnis.com, JAKARTA-- Perusahaan kilang minyak PT Saga Petroleum Refinery bekerja sama dengan British Petroleum menawarkan pasokan bahan bakar minyak dengan iming-iming efisiensi kepada pemerintah Indonesia.
Direktur Saga Petroleum Tubagus Haryono mengatakan pihaknya menawarkan pola pembelian minyak mentah (crude) dan BBM yang lebih menguntungkan kepada pemerintah. Pasokan tentu dilakukan antara perseroan perusahaan minyak negara PT Pertamina (Persero).
"Kami bekerja sama dengan British Petroleum menawarkan pasokan BBM dan crude untuk meningkatkan cadangan BBM, jadi lebih pada tataran operasional," katanya di Kantor Wakil Presiden, Kamis(16/4/2015).
Mantan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) itu menjanjikan perseroan akan menjual BBM dan crude dengan harga yang lebih murah dari harga di pasaran. Tak hanya itu, perseroan juga menawarkan pola distribusi yang menguntungkan.
Dia menggambarkan Pertamina tak perlu lagi membuka letter of credit (L/C) dan membayar pasokan minyak di awal pengiriman. Jika menerima tawaran Saga Petroleum, Pertamina bisa langsung memperoleh pasokan minyak dan membayarnya setelah pemakaian.
Selain kemudahan pembayaran, Saga juga menawarkan pola pengiriman minyak yang sederhana. Nantinya Pertamina tak perlu mengeluarkan biaya operasional angkut kapal, karena titik serahnya akan ada di tangki Pertamina.
Menanggapi penawaran tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta perseroan menyerahkan kajian kuantitatif terkait nilai penghematan yang bisa diberikan dari sistem distribusi BBM baru tersebut.
"Intinya penawaran ini akan membawa penghematan bagi negara. Saya belum berani jawab [persentase penghematan, akan dihitung," katanya.
Nantinya, pasokan minyak akan berasal dari kilang minyak yang dimiliki British Petroleum. Untuk tahap pertama, Saga Petroleum menjanjikan pasokan sebanyak 3 juta barel per bulan secara bertahap.
"Ada penyesuaian terhadap karakter refinery-nya, blendingnya di Indonesia," sambungnya.
Presiden Direktur Saga Petroleum Sunarto Ponirin menambahkan pihaknya akan membangun kilang minyak di dalam negeri jika proses kerja sama dengan pemerintah berlanjut.