Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelabuhan Perikanan di Jabar tak Optimal

Kalangan nelayan di Jawa Barat meminta pemerintah pusat maupun daerah perlu mengoptimalkan pengelolaan pangkalan pendaratan ikan yang sudah ada sehingga dapat dijadikan pusat jual beli produksi kelautan dan perikanan.
Mayoritas pangkalan pendaratan ikan (PPI) di Jabar belum tersentuh optimal oleh pemerintah./Ilustrasi Ikan hasil tangkapan nelayan-Bisnis
Mayoritas pangkalan pendaratan ikan (PPI) di Jabar belum tersentuh optimal oleh pemerintah./Ilustrasi Ikan hasil tangkapan nelayan-Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - Kalangan nelayan di Jawa Barat meminta pemerintah pusat maupun daerah perlu mengoptimalkan pengelolaan pangkalan pendaratan ikan yang sudah ada sehingga dapat dijadikan pusat jual beli produksi kelautan dan perikanan.

Presidium Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Jabar Budi Laksana mengatakan mayoritas pangkalan pendaratan ikan (PPI) di kawasan itu belum tersentuh optimal oleh pemerintah.

Padahal, potensi perikanan tangkap baik di pantai utara maupun selatan Jabar sangat berlimpah.

"Sarana dan prasarana berupa infrastruktur dari pemerintah masih sangat kurang sehingga optimalisasi PPI belum maksimal. Semuanya butuh perbaikan dan perhatian lebih dari pemerintah," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (8/4/2015).

Dia menjelaskan kurangnya infrastruktur yang memadai menyebabkan persaingan produksi ikan di Jabar kalah dengan impor.

Menurutnya, selama ini para nelayan melakukan penangkapan ikan masih menggunakan alat tradisional, sehingga hasil tangkapan masih rendah.

“Di satu sisi pemerintah ingin nelayan sejahtera, tapi di sisi lain belum ada sentuhan riil di lapangan.  Jadi, harus ada solusi jangka pendek dan panjang untuk mengatasi masalah ini,” katanya.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jabar Ono Surono mengatakan mayoritas PPI dioperasikan secara swadaya oleh koperasi tanpa campur tangan pemerintah.

Menurutnya, sampai saat ini pemerintah belum banyak mengelola PPI dengan baik sesuai yang diatur pada peraturan menteri dan peraturan daerah.

"Pemerintah belum mampu menjalankan fungsi-fungsi yang dibutuhkan nelayan maupun stakeholder yang beraktivitas di perdagangan ikan," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper