Bisnis.com, JAKARTA - PT Perikanan Indonesia, bagian dari holding BUMN Pangan ID Food mengungkapkan permintaan produk perikanan melonjak hingga 30% selama Ramadan dan jelang Lebaran, dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Direktur Operasional PT Perikanan Indonesia, Fajar Widisasono, menyampaikan, lonjakan permintaan produk perikanan utamanya didominasi oleh ikan jenis pelagis, yakni Cakalang, Tuna, Tongkol, Kembung, Layang, Marlin, Selar, dan lain sebagainya. Pasalnya, ikan pelagis dapat diolah menjadi berbagai variasi masakan seperti abon, presto, pindang, ikan asap, rendang ikan atau abon.
Meski permintaan melonjak, Fajar memastikan bahwa stok perikanan melimpah. Sebab, kondisi stok pangan di sektor perikanan pada Ramadan 2024 jauh lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Produksi ikan di dalam negeri sangat meningkat pada dua bulan terakhir ini,” kata Fajar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Menurutnya, kondisi tersebut tercermin dari kapasitas cold storage yang rata-rata penuh, khususnya di setiap sentra perikanan di sepanjang pulau Jawa. Pasalnya, PT Perikanan Indonesia memanfaatkan momentum musim panen ikan yang masih berlangsung hingga saat ini dengan cara menyetok ikan hasil produksi nelayan.
Adapun, per 19 Maret 2024, jumlah stok ikan yang dikuasai PT Perikanan Indonesia mencapai 1.300 ton. Secara terperinci, stok ikan ini tersimpan di 12 cabang dan 21 unit wilayah yang tersebar di Indonesia.
Baca Juga
Ketersediaan ikan mencakup ikan konsumsi harian rumah tangga seperti Tongkol, Gurita, Kembung, Layang, Deho, Salem, Cakalang, Baby Tuna dan Bandeng.
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak panik dengan ketersediaan ikan selama periode Ramadan dan Lebaran.
Di sisi lain, pihaknya telah melakukan langkah preventif untuk menjaga ketersediaan stok pangan. Diantaranya, dengan membeli ikan dari seluruh wilayah kerja.
“Hal ini dimaksudkan agar jika kondisi hasil tangkapan nelayan menurun, stok ikan yang ada di gudang penyimpanan dapat tetap tersedia,” pungkasnya.