Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta anak buahnya dan aparat kepolisian mewaspadai kemungkinan terjadinya praktik pengoplosan pascakenaikan harga gas elpiji 12 kg.
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengatakan sudah lazim jika kenaikan harga gas elpiji 12 kg bisa memicu terjadinya penimbunan dan pengoplosan elpiji.
"Kenaikan harga gas elpiji 12 kg ini harus diwaspadai, karena dampaknya sangat besar terhadap masyarakat," katanya, Selasa (7/4/2015).
Menurutnya, kenaikan gas lpg 12 kg ini sangat rentan munculnya kecurangan seperti halnya pengoplosan dari elpiji 3 kg ke 12 kg. "Ini harus diwaspadai karena akan membuat gas elpiji 3 kg menjadi langka," ujarnya.
Saat ini bahkan telah terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kg di beberapa daerah. "Saya kira ini harus diwaspadai, karena dari Pertamina sendiri jatah tetap ada. Jadi, kemana tuh barang? Kok bisa langka?" katanya.
Menurutnya, kelangkaan gas elpiji 3 kg saat ini tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk dugaan adanya kecurangan kecurangan. "Pasti ini ada permainan, ini harus diantisipasi, jangan sampai terjadi gejolak di masyarakat," jelasnya.
Oleh karena itulah pihaknya mendesak aparat penegak hukum dan pemerintah daerah di kabutapen kota dapat mewaspadai itu dan segera melakukan pengawasan di lapangan.
Menurutnya, hal tersebut sangatlah penting dilakukan mengingat gas merupakan komoditas kebutuhan pokok masyarakat. "Pemda dan aparat harus waspadai itu. Segera lakukan langkah langkah untuk mengantisipasi kelangkaan gas elpiji 3kg," ujarnya.
Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat meminta pemerintah pusat melakukan distribusi secara tertutup terhadap pendistribusian gas elpiji 3 kg.
Pasalnya, selama ini sistem pemberian gas dilakukan terbuka dan bebas sehingga berpotensi subsidi jatuh ke orang yang tidak tepat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Fery Sofwan mengatakan harus ada sistem yang melibatkan pengawasan subsidi, bukan hanya dari Disperindag.
Secara terpisah, PT Pertamina mengakui kenaikan elpiji 12 kg antara Rp6.500 hingga Rp8.000 per membuat kemungkinan terjadinya perpindahan pengguna ke tabung gas ukuran 3 kg.
Namun, PT Pertamina menjamin pasokan gas elpiji 12 kg dan 3 kg akan mencukupi dan kalau terjadi kekurangan pasokannya akan ditambah.