Bisnis.com, JAKARTA--Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 hanya menunggu hitungan bulan. Tenggat waktunya bak seorang ibu hamil muda yang menanti proses kelahiran.
Lalu, sudah siapkah industri properti di Indonesia? Sektor apakah yang paling diburu?
Ternyata, Investor asing diprediksi akan menyerbu kawasan industri menjelang MEA.
Meskipun beberapa pihak menyatakan ketidaksiapannya dengan MEA, beberpa pihak lainnya sudah ancang-ancang menyambut MEA dengan sigap. Terlebih, pengembang yang memiliki diversifikasi usaha pada kawasan industri.
"Segmen properti yang paling diincar adalah kawasan industri. Segmen tersebut sedang dalam masa akselerasi," ungkap Managing Director Corporate Strategy & Services Sinar Mas Land Ishak Chandra saat ditemui Bisnis di Jakarta belum lama ini.
Dia menambahkan investasi terbanyak akan bergelimang pada segmen tersebut. Tidak dipungkiri, berlakunya MEA 2015 menjadi faktor penentu investor lari ke Indonesia.
"Untuk 3 hingga 5 tahun ke depan, banyak perusahaan dari luar negeri yang membuka cabangnya di Indonesia melalui kawasan industri," tuturnya.
Selanjutnya, segmen yang menyusul adalah hunian tapak, hunian vertikal dan ritel.
Sementara itu, segmen perkantoran adalah segmen yang sedikit dijamah investor. Pasalnya segmen itu hampir kelebihan pasokan dan harga jualnya semakin melambung.
Segmen tersebut diklaim membahayakan untuk sarana investasi hingga 3 tahun ke depan.
Ishak melanjutkan, investor yang berbondong-bondong menjelajah Jakarta berasal dari Jepang. Meski fenomena itu sudah terlihat beberapa tahun lalu, jumlah tersebut mengalami peningkatan pada tahun ini.
Japan Bank for International Cooperation melansir, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai destinasi investasi pebisnis Jepang pada 2013. Posisi tersebut diprediksi bertahan hingga tahun ini. Padahal, sebelumnya Indonesia hanya menduduki peringkat ke 6 pada 2010.
Tidak hanya Jepang, beberapa negara lainnya, juga ditaksir banyak yang bertandang ke Indonesia.
Pasalnya, Network Asia Business Outlook Survey (ABOS) 2014 mencatat terdapat 13 negara yang dinobatkan sebagai destinasi investasi terbaik di Asia.
Indonesia menempati posisi kedua setelah China. Laporan tersebut menyatakan Indonesia mengalahkan India, Myanmar dan Thailand.
Selain itu, United Nation Conference on Trade and Development (UNCTAD) menyatakan prospek investasi di dunia dalam kurun 2013-2015 terdapat pada lima negara. Adapun Indonesia menduduki posisi keempat di seluruh dunia setelah China, Amerika Serikat dan India.