Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kesenjangan Ekonomi Semakin Melebar

Target rasio gini dalam APBN Perubahan 2015 dipastikan meleset dan bahkan berpotensi melebar melampaui 0,42. Belanja modal ekspansif dinilai berefek minim terhadap upaya mempersempit ketimpangan.
Ilustrasi Kemiskinan/bisnis.com
Ilustrasi Kemiskinan/bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA-- Target rasio gini dalam APBN Perubahan 2015 dipastikan meleset dan bahkan berpotensi melebar melampaui 0,42. Belanja modal ekspansif dinilai berefek minim terhadap upaya mempersempit ketimpangan.

"Tidak mungkin pemerintah menekan rasio gini tahun ini. Tembus 0,42 itu pasti. Sulit sekali ditekan kecuali pemerintah mampu menekankan belanja modal di sektor pertanian," kata Tenaga Ahli Komisi XI DPR Mohamad Dahlan, Rabu (25/3/2015).

Pada APBNP 2015 pemerintah dan DPR menyepakati rasio gini terdeselerasi ke level 0,40 pada 2015. Penyematan target rasio gini dalam APBN itu adalah kali pertama bagi pemerintah Indonesia. Rasio tersebut mengukur ketimpangan di sebuah negara, indeks 0 menunjukkan pemerataan sempurna sedangkan angka 1 mewakili ketimpangan mutlak.

BPS

Sementara itu, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pada sejak 2011-2012 rasio gini tercatat pada level 0,41 dan merangkak naik 0,413 pada 2013 sedangkan pada 2014 gini rasio diperkirakan masih berkutat pada level tersebut.

Dahlan menambahkan, efek realisasi belanja modal terhadap rasio gini baru akan terasa meski tipis pada 1-1,5 tahun ke depan. Itu pun, imbuhnya, dengan catatan belanja modal terkonsentrasi pada sektor pertanian di pedesaan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif International NGO Forum on Indonesian Development (Infid) Sugeng Bahagijo menilai pemerintah menetapkan target tanpa menyiapkan strategi, baik dalam bentuk kebijakan dan alokasi fiskal yang memadai.

Dia menuturkan, alokasi belanja modal yang ekspansif sepanjang tahun ini berorientasi pada produksi infrastruktur yang minim pengaruhnya terhadap ketimpangan. Pemerintah tak membuat kebijakan atau program yang khusus berupaya menciutkan ketimpangan.

"Memang ada pengentasan kemiskinan dan pengangguran, tapi kemiskinan tidak sama dengan ketimpangan," kata Sugeng.

Menanggapi hal tersebut Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago pemerintah tak terlalu merisaukan melesetnya target tersebut.

"Kita mau mengikat diri [dengan target] itu saja sudah bagus. Kita pokoknya sekuat enaga agar target tercapai, mau gagal mau meleset itu berarti Tuhan belum kasih," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper