Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wika Realty Siapkan Belanja Modal Rp1,2 Triliun

PT Wika Realty menganggarkan belanja modal Rp1,2 triliun pada tahun ini. Anggaran tersebut digunakan untuk membangun beberapa proyek di Jakarta, Surabaya dan Bali.

Bisnis.com, JAKARTA—PT Wika Realty menganggarkan belanja modal Rp1,2 triliun pada tahun ini.

Anggaran tersebut digunakan untuk membangun beberapa proyek di Jakarta, Surabaya dan Bali. Setiap kota akan dikembangangkan proyek sesuai dengan kriteria pasarnya.

Direktur Utama Wika Realty Budi Saddewa Soediro mengatakan perusahaan akan fokus pada proyek perkantoran di Jakarta, apartemen di Surabaya dan Resor di Bali.

Menurutnya, masing-masing kota terdapat ceruk pasar yang masih dapat digali.

“Proyek dengan investasi terbesar kami kucurkan pada dua proyek perkantoran di Jakarta,” katanya saat ditemui Bisnis di Rangkaian acara HUT REI ke-43 di Pontianak, Minggu (23/3).

Bangunan teranyar yang akan dirilis oleh perusahaan adalah Perkantoran Tamansari Caraka di TB Simatupang, Jakarta Selatan dan Tamansari Parama di jl Wahid Hasyim, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

“Kedua perkantoran sedang dalam tahap perizinan struktur,” tuturnya.

Budi menambahkan, perusahaan fokus masuk ke perkantoran di lini kedua pusat bisnis distrik (Central Bussines District/CBD).
Pihaknya tidak menyasar ruang kantor di segitiga emas Jakarta yaitu Sudirman-Thamrin-Gatot Subroto.

Menurutnya, kawasan tersebut sudah mematok harga jual atau sewa kantor yang terlampau mahal. Akibatnya, banyak perusahaan yang memutuskan untuk berpindah ke kawasan CBD lini kedua.

“Mereka lah yang menjadi ceruk pasar kami. Selain itu, banyak perusahaan swasta yang mengincar kawasan di luar CBD untuk menjad back office nya,” ujarnya.

Oleh karena itu, perusahaan memasarkan perkantoran hak milik dengan harga pasar yang diklaim terjangkau. Perkantoran di TB Simatupang dipasarkan Rp40 juta per m2.

Sedangkan ruang kantor di Kebon Sirih dipatok Rp46 juta per meter persegi.

Di kota Surabaya, imbuh Budi, perusahaan fokus menyasar residensial vertikal. Pasalnya, Surabaya diklaim sebagai kota yang selalu tumbuh kepadatan penduduknya.

“Untuk itu apartemen merupakan sektor yang paling prospektif di Surabaya.”

Rencananya, perusahaan akan membangun 2 hingga 3 menara apartemen di atas lahan seluas 1 ha.

Namun Budi masih enggan menginfokan mengenai proyek tersebut, sebab pihaknya belum mengantongi izin keseluruhan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper