Bisnis.com,JAKARTA - PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) fokus menggenjot produk hilir dari tebu guna mengembangkan usaha, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPN X Mochamad Sulton mengatakan produk hilir yang dibuatnya ini terdiri dari bioethanol yang diperoleh dari proses molases (tetes tebu) dan produk turunannya serta produksi listrik dari kelebihan bahan baku ampas.
Fokus hilirisasi tersebut, lanjutnya, bersamaan dengan revitalisasi sebelas pabrik gula (PG) yang dimiliki PTPN X berkapasitas 45.000 TCD yang terintegrasi dengan produk-produk hilir tersebut.
“PTPN dapat keuntungan dari sini [produk hilir]. Nanit bagi hasil ke petani bisa meningkat,” ujarnya saat ditemui Bisnis.com, Rabu (18/3/2015).
Dia menambahkan produksi bioethanol dilakukan di PG Gempolkrep sebesar 100 Kl/hari dan PG Ngadirejo sebesar 100 Kl/hari. Kemudian, produksi listrik dapat dijual sebesar 50 MW untuk 300 hari di PG Ngadirejo, 10 MW dari PG Tjoekir, dan 20 MW di PG Gempolkrep.
Total PG yang dimiliki PTPN X sendiri tercatat sebanyak 11 PG dengan total kapasitas sebesar 42.200 TCD. Dari sebelas pabrik tersebut, produksi gula PTPN X sekitar 450.000 ton tahun lalu.
Selain genjot produk hilir, Sulton juga mengatakan revitalisasi pabrik gula dibarengi dengan perbaikan tanaman guna meningkatkan rendemen dan produksi. Tahun ini, pihaknya menargetkan produksi bisa di atas 450.000 ton dengan rendeman di atas 8%.
“Kami utamanya adalah gula, rendemen bagus, produksi tebu bagus, sehigga gula dapat banyak, bagi hasil petnai juga banyak,” katanya.
Produksi Gula Kristal Putih (GKP) PTPN X sendiri berkontribusi sebesar 18,12% terhadap produksi nasional. Di Pulau Jawa, produksi GKP PTPN X berkontribusi sebesar 29,16%. Kemudian, produksi GKP PTPN X berkontribusi sebesar 30,78% terhadap BUMN gula lainnya.