Bisnis.com, JAKARTA -- Kepala Bagian Program Evaluasi dan Pelaporan Ditjen PPI Heru Kustanto menyatakan kawasan industri Kuala Tanjung di Sumatra Utara diperkirakan paling cepat baru mulai digarap pada 2016.
“Kalau Kuala Tanjung itu baru sampai masterplan, detail engineering design [DED] dikerjakan dikerjakan tahun ini,” katanya, di Jakarta, Rabu (11/3/2015).
Untuk memulai pembangunan kawasan industri maka fase DED harus ditunaikan. Ini merupakan tahap kajian akhir yang sebelumnya diawali dengan masterplan dan rencana strategis.
Fokus industri di Kuala Tanjung selain menjadi basis industri alumina yang digarap PT Inalum juga ada industri pengolahan berbasis agro. Proyek ini menghabiskan sekitar 1.000 hektare dengan kebutuhan investasi Rp4,5 triliun.
Imam menjelaskan masalah yang membelit kawasan industri tersebut adalah belum adanya Keppres soal badan pengelola kawasan sebagai pengganti Keppres Badan otorita Asahan yang berakhir pada Desember 2014. Di kawasan ini juga belum tersedia pelabuhan laut yang memadai.