Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan makanan Ersons Foods melahirkan restoran The Holy Crab Shack guna menjawab tantangan para peminat bisnis waralaba. Berbeda dengan The Holy Crab yang banyak menggunakan bahan impor, restoran makanan laut The Holy Crab Shack lebih banyak menggunakan bahan lokal.
“The Holy Crab Shack merupakan sebuah pencapaian luar biasa dalam tonggak perusahaan. Saya ingin mempersembahkan kekayaan nusantara berupa hidangan laut bercangkang,” ujar pemilik sekaligus Executive Chef The Holy Crab Shack Albert Wijaya, Kamis (11/03/2015).
Menurutnya, selama ini banyak pengusaha yang berminat untuk franchise restoran laut premium yang terletak di Jalan Gunawarman Jakarta tersebut, tetapi keberatan dengan harga yang ditawarkan.
Oleh karena itu, dia menciptakan konsep baru yang menggunakan bahan lokal sehingga lebih terjangkau bagi para pengusaha.
Pasokan bahan masakan seperti udang dan kepiting diperoleh dari Lampung. Meski demikian, dia tidak menutup kemungkinan mencari pasokan dari daerah lain di Indonesia selama kualitasnya terjaga.
Di sisi lain, ciri khas sajian hidangan laut ala Louisiana Amerika Serikat yang langsung disantap di atas meja tetap dipertahankan.
Begitu juga dengan bumbu khas seperti saus cajun dan garlic pepper .Selain itu, menu andalan Alaskan King Crab juga masih tersedia.
The Holy Crab Shack terletak di kawasan Alam Sutera Tangerang dan mulai beroperasi Kamis (12/03/2015). Di sana, pengunjung dapat menikmati pengalaman santap hidangan laut langsung di meja dengan harga yang lebih miring sekitar 30% dibandingkan dengan harga The Holy Crab di Jakarta.
