Bisnis.com, JAKARTA – Sejalan dengan pendorongan investasi di sektor industri, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi di sektor sekunder tahun ini Rp267,5 triliun, sekitar 51,5% dari target total investasi tahun ini Rp519,5 triliun. Target sektor itu naik 35,4% dari realisasi tahun lalu Rp199,1 triliun.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan kenaikan itu mampu dicapai dengan pendorongan investasi di industri padat karya, substitusi impor, hilirisasi sektor pertanian, perikanan, pertambangan, dan pengolahan lainnya.
“Pemerintah menetapkan sektor pertanian, maritim, dan pengolahan menjadi sektor utama. Industri itu memberi nilai tambah baik impor dan ekspor,” ujarnya.
Franky mengatakan langkah ini dilakukan juga untuk mengakselerasi penyerapan tenaga kerja yang selama ini justru turun di saat investasi meningkat. Pemerintah, sambungnya, harus mampu menciptakan penyerapan tenaga kerja lebih dari 350.000 orang per 1% pertumbuhan ekonomi tahun ini.
Menilik data BKPM, kurun 2010-2014, penyerapan tenaga kerja tertinggi terjadi pada 2013 dengan jumlah sekitar 1,83 juta orang. Tahun lalu, walau realisasi investasi Rp463,1 triliun atau meningkat 16,2% dari tahun sebelumnya Rp398,6 triliun, tenaga kerja yang terserap hanya 1,43 juta orang atau turun sekitar 21,79% dibanding capaian 2013.
Adapun, untuk sektor primer, yang meliputi peternakan, tanaman pangan/perkebunan, perikanan, kehutanan, dan pertambangan, ditargetkan Rp88,4 triliun. Sementara itu sektor tersier – meliputi jasa, konstruksi, perdagangan, transportasi, dan telekomunikasi ditargetkan Rp163,6 triliun, menurun 5% dari realisasi tahun lalu Rp172,3 triliun. []