Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Menteri Gobel Larang & Batasi Impor

Kementerian Pedagangan membuat beberapa kebijakan pembatasan dan pelarangan impor dengan alasan untuk melindungi konsumen dan industri dalam negeri.
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel (kiri) dan Pemimpin Redaksi Harian Bisnis Indonesia Arif Budisusilo saat bertandang ke kantor Redaksi Bisnis Indonesia, Selasa (24/2/2015)./Bisnis.com
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel (kiri) dan Pemimpin Redaksi Harian Bisnis Indonesia Arif Budisusilo saat bertandang ke kantor Redaksi Bisnis Indonesia, Selasa (24/2/2015)./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pedagangan membuat beberapa kebijakan pembatasan dan pelarangan impor dengan alasan untuk melindungi konsumen dan industri dalam negeri.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menjelaskan dalam hampir tiga bulan masa kepemimpinannya di dalam Kabinet Kerja, dia memang mendorong  pembatasan bahkan melarang impor beberapa komoditas.

"Kewajiban Kemendag untuk mengamankan pasar untuk melindungi investor supaya dia mau meningkatkan investasi dan juga melindungi konsumen supaya konsumen Indonesia tidak dirugikan. Itu kenapa saya lakukan kontrol import bukan saya anti-import," katanya saat berkunjung ke kantor Redaksi Bisnis Indonesia, Selasa (24/2/2015).

Rachmat berkunjung ke kantor Bisnis didampingi beberapa jajaran eselon I dari Kemendag dan saat ini masih berbincang dengan dewan pimpinan redaksi Bisnis. Dia membawa misi untuk membangun pengamanan pasar domestik dengan melindungi para investor kecil.

"Kebijakan perdagangan harus mendukung industri nasional kita. Pengamanan pasar harus bisa menciptakan job sesuai industri, bukan justru melemahkan," tambahnya.

Dia mencotohkan salah satunya adalah pembatasan impor pakaian bekas yang disebutnya mematikan industri garmen dalam negeri. Selain itu dia juga membatasi impor mainan anak-anak dan jeroan daging.

"Saya bilang, itu [jeroan] enggak usahlah diimpor. Di sana [luar negeri] itu buat makanan binatang tapi di sini jadi mahal," ucapnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper