Bisnis.com, JAKARTA— Perundingan antara pemerintah Yunani dan para menteri keuangan zona euro gagal setelah Yunani menolak perpanjangan bantuan luar negeri selama enam bulan yang disebutnya ‘tidak masuk akal.’
Kegagalan yang tidak diduga itu memicu keraguan tentang masa depan Yunani di kawasan mata uang tunggal tersebut. Pasalnya, pemerintahan sayap kiri yang baru tersebut telah berjanji untuk menghapus paket bantuan utang sebesar US$272,4 miliar. Selain itu pemerintah negara itu mengubah kebijakan ketat dan memutuskan hubungannya dengan Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional.
Menkeu Belanda Jeroen Dijsselbloem, yang menjadi pemimpin perundingan, mengatakan jika Yunani masih meminta perpanjangan bantuan sampai Jumat maka bantuan itu tidak akan jatuh tempo pada akhir bulan ini. akibatnya perbankan Yunani akan mengalami kesulitan likuiditas.
Seberapa lama Yunani bisa bertahan tanpa bantuan asing masih belum bisa dipastikan. Nilai euro jatuh terhadap dolar AS setelah pembicaraan gagal. Sedangkan dampaknya terhadap pasar baru akan terasa hari ini.
Bank Sentral Eropa akan memutuskan apakah akan mempertahankan pinjaman darurat kepada perbankan Yunani pada Rabu besok. Perbankan Yunani diperkirakan kekurangan dana tunai hingga US$2,27 miliar per pekan sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (17/2/2015).