Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah menyatakan keseriusan untuk penanganan banjir Bandung Selatan pada tahun ini melalui tiga strategi penanggulangan banjir.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono mengatakan upaya penanggulangan banjir di Bandung Selatan dengan strategi normalisasi sungai Citarum tidak lagi efektif.
“Kita sudah pernah keruk Sungai Citarum dengan dana besar Rp1,4 triliun, tapi ternyata efektivitasnya hanya dua tahun Baleendah tidak banjir,” katanya, Selasa (17/2/2015).
Basuki mengatakan untuk tahun ini pemerintah telah menyiapkan rancangan baru penanggulangan banjir Bandung Selatan. Selain tetap melakukan pengerukan sungai Citarum, pemerintah juga akan membangun polder di Cieunteung seluas 5 hektare. Selain itu, pemerintah juga akan membangun sodetan dari Sungai Cisangkuy ke Citarum.
Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU-Pera Mudjiadi mengatakan saat ini pihaknya masih mengusahakan pembebasan lahan 5 ha di Cieunteung. Lahan tersebut akan dikosongkan sebagai area penampung air hujan yang berlebih, terutama dari limpasan Sungai Citarum.
“Nanti akan dibiarkan kosong. Jadi pada saat hujan, airnya akan ditahan di sini lalu dipompa pelan-pelan ke luar setelah banjir surut,” katanya.
Menurutnya, elevasi wilayah Cieunteung pada kenyataannya lebih rendah daripada Sungai Citarum dan berkontur cekungan. Dengan demikian, meskipun air Sungai Citarum belum melimpas saat hujan, Cieunteung sudah terendam.
Oleh karena itu, pemerintah akan merelokasi warga yang mendiami wilayah tersebut ke sejumlah rusunami yang telah disiapkan Pemda setempat setelah terlebih dahulu mengganti rugi lahan mereka.
“Kalau air tergenang kan boleh saja, yang tidak boleh itu kalau ada orang yang tinggal di area genangan itu, itu baru bencana namanya,” kata Mudjiadi.
Untuk pembangunan Polder ini, menurutnya, Ditjen SDA telah menyiapkan dana Rp152 miliar. Meski tidak memberi tahu kapan waktu persisnya, Mudjiadi memastikan proses tender akan dilakukan tahun ini. Masa konstruksi polder ini ditargetkan paling lama dua tahun.
Sementara itu, tentang rencana pembangunan sodetan dari Cisangkuy ke Citarum, pemerintah juga menargetkan memulai proses tender pada tahun ini.
Pembangunan sodetan ini dimaksud untuk mengurangi debit air di Cisangkuy dengan mengalirkannya melalui sodetan langsung ke Citarum. “Jadi sebelum airnya masuk ke Cieunteung dan Dayeuhkolot, kita pindahkan ke sodet,” katanya.
Dengan strategi penanganan ini, pemerintah meyakini dapat mengurangi dampak tingginya curah hujan terhadap genangan air di wilayah Bandung Selatan.
Selain itu, menurut Menteri Basuki, proses penanganan berkelanjutan di polder Cieunteung jauh lebih mudah dan efisien untuk ditangani dibandingkan pengerukan sungai Citarum.