Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian mulai mengembangkan industri technical textile berbahan baku migas senilai Rp1,41 triliun tahun depan.
Direktur Industri Tekstil dan Aneka Kemenperin Ramon Bangun mengatakan anggatan tersebut berlaku selama lima tahun sampai dengan 2019. Perinciannya pada tahun ini butuh Rp10 miliar, tahun depan Rp700 miliar, dan Rp700 miliar lainnya pada 2018.
Sepanjang 2015, Kemenperin akan melakukan studi kelayakan dulu. Total anggaran yang dibutuhkan selama fase kajian ini Rp9 miliar, yakni Rp1 miliar sebagai baseline dan Rp8 miliar tambahan dari APBN-P 2015.
Ramon mengaku belum dapat memastikan berapa anggaran yang dibutuhkan untuk mendirikan fasilitas produksi technical textile. Diperkirakan Rp700 miliar cukup tetapi nilai ini cukup atau tidak tergantung kepada line product yang dihasilkan.
"Anggaran Rp700 M bisa cukup atau tidak karena harus dilihat kebutuhan pasar berapa, butuh berapa line, dan akan memproduksi sampai tahap mana. Kemudian, pembangkit listriknya akan bangun lagi atau bagaimana. Mesin juga harus menggunakan mesin yang berkualitas bagus," ujar Ramon saat dihubungi Bisnis.com, Jumat (13/2/2015).
Untuk menentukan berapa line product yang dibutuhkan harus menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. Hal ini dapat diketahui melalui proses FS, selain permintaan pasar juga perlu ditentukan sampai proses mana pengolahan akan dilakukan.