Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian menargetkan studi kelayakan pengembangan dua industri technical textile kelar tahun ini.
Direktur Industri Tekstil dan Aneka Kemenperin Ramon Bangun mengatakan industri technical textile yang akan dikembangkan berbahan baku minyak dan gas bumi (migas). Adapun yang hendak dirintis Kementerian Perindustrian berjumlah dua industri.
"Sekarang kita cuma bikin tekstil konvesional untuk pakaian. Kalau technical textile ini untuk hasilkan geotesktil, agrotekstil, dan biotekstil," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Jumat (13/2/2015).
Ramon menyatakan asumsi awal Perindustrian memperkirakan pengembangan industri ini berlokasi di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tapi hal ini dapat berubah tergantung hasil kajian FS.
"Rencana kami pakai tanah ISN mungkin di Banjaran untuk yang Jabar, sedangkan Jateng bisa di Magelang. Di Jawa Barat karena pabrik poliester banyak, jadi jarak dari bahan baku tidak terlalu jauh. technical textile ini bulky," ucap Ramon.
Skema pengembangan industri technical textile akan melibatkan badan usaha milik negara (BUMN) melalui penyertaan modal negara. Adapun perseroan pelat merah yang hendak ditunjuk untuk menggulirkan proyek ini adalah PT Industri Sandang Nusantara.
ISN nantinya akan menggandeng Hutama Karya dan Wijaya Karya. Ketiga perseroan rencananya akan membentuk entitas anak usaha yang menjalankan pabrik technical textile berupa geotekstil dan agrotekstil.