Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Technical Textile Diarahkan Dapat Menyubstitusi Impor

Industri technical textile berbahan baku migas yang dikembangkan Kementerian Perindustrian mulai 2016 berorientasi mensubtitusi impor bukan fokus ekspor.nn
Produk technical textile biasa digunakan untuk penunjang konstruksi jalan tol/Ilustrasi Jalan tol-Antara
Produk technical textile biasa digunakan untuk penunjang konstruksi jalan tol/Ilustrasi Jalan tol-Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Industri technical textile berbahan baku migas yang dikembangkan Kementerian Perindustrian mulai 2016 berorientasi menyubtitusi impor bukan fokus ekspor.

Direktur Industri Tekstil dan Aneka Kemenperin Ramon Bangun mengaku tak dapat memastikan kebutuhan produk technical textile di dalam negeri. Yang pasti sektor ini harus digarap di dalam negeri untuk mengefisienkan harga.

Technical textile termasuk dalam produk bulk, sehingga ongkos distribusinya makin boros kalau jaraknya jauh dari hulu dan hilirnya. Ongkos angkut barang dalam struktur harga produk technical textile porsinya mencapai 20%.

"Di dalam FS akan distudi semua, termasuk kebutuhan impor per tahun. Paling tidak kami targetkan untuk konstruksi jalan tol Sumatra kebutuhan geotekstilnya kita pegang semua," ucap Ramon saat dihubungi Bisnis, Jumat (13/2/2015).

Selama ini pembangunan infrastruktur jalan lebih sering menggunakan beton, sehingga ketika kontur tanah bergerak maka jalanan ambles. Kondisi ini dipastikan tak perlu dialami apabila menggunakan technical textile berupa geotekstil.

Dari segi biaya pun, geotekstil diyakni lebih murah dan efisien ketimbang membangun jalan pakai beton. Tapi memang pengerjaan jalan menjadi lebih lama karena sama sekali tidak boleh kena hujan. Aplikasi produk ini dinilai cocok untuk pembangunan infrastruktur jalan di atas tanah rawa.

Ramon meyakini kebutuhan bahan baku technical textile dapat dipenuhi dari produksi domestik. Seperti poliester diperkirakan terdapat kelebihan suplai di dalam negeri sektiar 20%. Bahan baku lain yang dibutuhkan sebagai campuran adalah nilon.

Perkembangan industri technical textile domestik terbilang lamban, baru ada satu pabrik yang memproduksi serat ban dari poliester dan nilon serta pabrik lain yang membuat bagian dalam diapers. Salah satu kendala adalah sektor ini termasuk bidang berteknologi tinggi.

Technical textiles tak lain adalah produk tekstil yang menitikberatkan kepada fungsi bukan estetika. Produk akhir jenis tekstil ini pada umumnya berbasis teknologi tinggi. Selama ini impor produk-produk technical textile berasaldari China dan Thailand. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper