Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penggunaan Tanaman Biokteknologi Meningkat

International Service for The Acquasition of Agri Biotech Apllication (ISAAA) menyatakan jumlah tanaman biotek yang ditanam meningkat secara global sebanyak 6 juta hektar menjadi 181,5 juta ha pada 2014.
Tanaman jagung/businessinsider.com
Tanaman jagung/businessinsider.com

Bisnis.com, JAKARTA – International Service for The Acquasition of Agri Biotech Apllication (ISAAA) menyatakan jumlah tanaman bioteknologi  yang ditanam meningkat secara global sebanyak 6 juta hektare menjadi 181,5 juta hektare pada 2014.

Founder ISAAA Clive James mengatakan dengan penambahan negara baru yang menanam tanaman biotek, yaitu Bangladesh, total negara yang menaman tanaman biotek pada tahun lalu mencapai 28 negara.

“Akumulasi luasan tanaman biotek yang ditanam kurang lebih 80% total luasan lahan di Tiongkok,” katanya, Rabu, (11/2/2015).

Disebutkan,  rincian negara yang menanam biotek saat ini mencapai 20 negara berkembang dan 8 negara maju, di antaranya Amerika Serikat, Bangladesh, Brasil, Argentina, India .

Amerika Serikat masih memimpin produksi tanaman bioteknologi dengan luas lahan 73,1 juta ha, diikuti oleh Brazil dengan 42,2 juta ha, Argentina dengan 24,3 juta ha dan India dan Kanada yang mencatatkan laus lahan 11,6 juta hektare.

Sifat unggul yang terkandung dalam tanaman yang menerapkan bioteknologi bisa  menjadi solusi bagi beberapa permasalahan umum yang dikehendaki oleh konsumen dan petani.

Sifat unggul tersebut meliputi toleransi terhadap kekeringan, ketahanan terhadap serangga dan penyakit, toleransi terhadap herbisida serta peningkatan nutrisi dan kualitas pangan.

Negara berkembang lain seperti Vietnam dan Indonesia telah memberikan persetujuan bagi komersialiasi tanaman bioteknologi untuk mulai ditanam pada tahun 2015. Jagung biotek di Vietnam dan tebu toleran kekeringan di Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Irene Agustine
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper