Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyebut pilihan pengembangan ataupun revitalisasi rel kereta telah disurvei serta dilihat kondisnya. Hal itu pun disebut telah berujung pada disahkannya rencana perkeretaapian Jawa Barat.
“Pembebasan lahan sudah selesai dilakukan dan sebagian lainnya hampir diselesaikan, serta fisiknya sudah dimulai. Basis rel ini sudah dijadikan prioritas,” ujar Staf Ahli Gubernur Jawa Barat Bidang Pembangunan Dicky Saromi, Rabu (11/2/2015).
Pemprov Jabar mengungkapkan selesainya peningkatan double track rel kereta pantai utara (pantura) akan dilanjutkan ke lintas selatan. Pemprov juga akan memperpendek lintasankereta Cibungur (Purwakarta) – Tanjungrasa (Subang).
“Men-short cut dari jalur tengah untuk ke jalur utara, sehingga nantinya transportasi angkutan barang, termasuk orang, dari Cirebon ke Bandung bisa dilakukan tanpa membebani jalur Pantura yang sudah sangat padat,” katanya.
Di samping Jalur Cibungur-Cirebon-Bandung, Pemprov Jabar tahun ini akan mengaktifkan kembali jalur kereta api di kawasan Tanjungsari-Rancaekek yang rencananya akan dimasukkan ke dalam anggaran perubahan di APBN-Perubahan.
Sesuai grand design perkeretaapian nasional pada 2011-2014, pemerintah menyiapkan beberapa proses pembangunan dan pengembangan perkeretaapian, di antaranya pengadaan 24 unit KRL dan survei pendahuluan pada jembatan kereta api lintas selatan Jawa.
Adapun proses operasionalisasi kereta api lintas selatan dari Cirebon sampai Surabaya melalui Jogjakarta-Solo ditargetkan mulai difungsikan pada 2017.