Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ahli: Target Penurunan Biaya Logistik jadi 19% Terlalu Lebay

Sekretaris Tim Ahli Sistem Logistik Nasional (Sislognas) Nofrisel mengatakan target menurunkan biaya logistik menjadi 19% setahun terlalu muluk-muluk.
Belum disentuhnya persoalan logistik di luar kepelabuhanan membuat target penurunan biaya logistik menjadi 19% sulit tercapai dalam setahun./Ilustrasi-Jibiphoto.
Belum disentuhnya persoalan logistik di luar kepelabuhanan membuat target penurunan biaya logistik menjadi 19% sulit tercapai dalam setahun./Ilustrasi-Jibiphoto.
 
Bisnis.com,JAKARTA - Sekretaris Tim Ahli Sistem Logistik Nasional (Sislognas) Nofrisel mengatakan target pemerintah menurunkan biaya logistik menjadi 19% dalam setahun terlalu berlebihan.
 
Keraguan didasarkan pada belum disentuhnya persoalan logistik di luar kepelabuhanan. Dengan task force kepelabuhan, imbuhnya, akan serta merta menekan biaya kepalabuhanan, tapi tidak dengan biaya logistik secara keseluruhan.
 
"Kalau menurunkan biaya logistik menjadi 19% belumlah," ujarnya, Rabu (11/2/2015).
 
Sebelumnya, pemerintah menargetkan penurunan biaya logistik nasional tahun ini menjadi hanya 19% dari produk domestik bruto dengan membentuk satuan tugas kepelabuhanan yang mencakup wilayah kerja di tujuh kementrian.
 
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan satuan tugas atau task force itu akan mengevaluasi ongkos logistik nasional mencapai 24% dari produk domestik bruto (PDB). Dengan adanya satuan tugas itu, posisi Indonesia dalam Logistics Performance Index (LPI) World Bank diharapkan bisa membaik.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Hilman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper