Bisnis.com, JAKARTA-- Ekspor impor sektor agro diproyeksi tak bergerak signifikan sepanjang tahun ini.
Kendati berbagai aspek diyakini lebih baik ketimbang beberapa tahun sebelumnya, tetapi ekspor dan impor agaknya belum bergerak signifikan. Perindustrian mematok kinerja ekspor industri agro menghasilkan US$40 miliar, sedangkan impor US$13 miliar.
Selama 2012 sampai tahun lalu ekspor industri agro bergerak di kisaran US$38 miliar - US$40 miliar. Demikian pula ekspor yang sejak tiga tahun silam berada di kisaran US$13 miliar.
"Industri agro masih butuh bahan baku impor karena tidak tersedia di dalam negeri, atau tersedia tapi jumlahnya tidak memenuhi," ujar Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto, Rabu (11/2/2015).
Adapun bahan baku yang terus butuh disuplai dari luar negeri, yaitu jagung, kedelai, bawang, daging sapi, gula, beras, dan ubi kayu. Secara umum industri agro terkait dengan sektor lain, seperti pertanian, perikanan/kelautan, peternakan, perkebunan, dan kehutanan.
Pada sisi lain Perindustrian berharap terjadi penyerapan tenaga kerja mencapai 2 juta orang, atau yang terbanyak sejak tiga tahun silam. Pada 2012 terserap 1,8 juta pekerja kemudian turun menjadi 1,7 juta pekerja setahun setelahnya, sedangkan tahun lalu 1,7 juta orang.
Untuk membuka lapangan kerja sebanyak itu dibutuhkan tambah investasi baru baru berupa penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA). Panggah menyebutkan PMDN dipatok Rp60 triliun, sedangkan PMA US$20 miliar.